News Details

BBKK Makassar Pimpin Kesiapsiagaan Kesehatan Dalam Airport Emergency Exercise 2025 di Bandara Sultan Hasanuddin
Maros - Balai
Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Makassar kembali menunjukkan kiprahnya
sebagai koordinator kesehatan utama dalam pelaksanaan Airport Emergency Exercise (AEE) 2025 yang dilaksanakan oleh PT
Angkasa Pura Indonesia di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin. Latihan
yang berlangsung pada 15–16 September 2025 ini menghadirkan rangkaian simulasi darurat
mulai dari kecelakaan pesawat, kebakaran gedung, hingga ancaman sabotase dan
penyanderaan, dengan melibatkan berbagai unsur kesehatan, keamanan,
kebandarudaraan, dan penanggulangan bencana.
Kegiatan
dimulai pada hari Senin, 15 September 2025 yang diawali dengan apel bersama di
Terminal Kedatangan Bandara Sultan Hasanuddin. Seluruh peserta, observer, tim
penilai, dan undangan hadir untuk menyaksikan pembukaan Table Top Exercise. Pada tahap ini, para peserta diajak membahas
skenario kecelakaan pesawat yang melibatkan ratusan korban. Diskusi mencakup
langkah awal evakuasi, sistem komunikasi darurat, serta mekanisme triase yang
dilakukan di lapangan.
Dalam
skenario crash landing, jumlah korban yang disimulasikan mencapai 356 orang.
Dari jumlah tersebut, 134 dinyatakan selamat dan luka ringan, 80 mengalami luka
sedang, 53 luka berat, dan 89 meninggal dunia. BBKK Makassar bersama ARFF (Airport Rescue and Firefighting) dan
Basarnas memastikan seluruh proses triase berjalan menggunakan metode START (Simple Triage and Rapid Treatment) agar
korban dapat dipilah sesuai tingkat kegawatannya. Setelah melalui triase,
korban akan dievakuasi menuju tenda merah, kuning, atau hijau untuk mendapatkan
tindakan, selanjutnya dilakukan rujukan ke rumah sakit jejaring, serta korban yang meninggal ditangani di triase
hitam oleh tim Disaster Victim Identification
(DVI)
Table
Top Exercise ini juga menjadi ruang koordinasi untuk
menguji sistem rantai komando darurat. Setiap instansi memaparkan perannya,
mulai dari ARFF, Basarnas, TNI, Polri, hingga unsur kesehatan yang
dikoordinasikan langsung oleh BBKK Makassar. Evaluasi sementara menunjukkan
bahwa mekanisme komunikasi lintas sektor sudah berjalan baik.
Selain
kecelakaan pesawat, skenario lain yang dibahas pada hari pertama adalah
kebakaran di Hotel Cordia
yang berada di kawasan bandara. Dalam simulasi ini, korban terdiri dari tamu
hotel dan staf yang harus dievakuasi dari gedung yang dipenuhi asap pekat. Tim
pemadam bekerja sama dengan tenaga medis untuk mengevakuasi korban, memberikan
pertolongan pertama, serta menangani korban dengan inhalasi asap maupun luka
bakar.
Pada
hari kedua, 16 September 2025, kegiatan dilanjutkan dengan Full Scale Exercise yang melibatkan simulasi lapangan secara penuh.
Sejak pagi, seluruh tim dikerahkan untuk melaksanakan berbagai skenario
darurat. Latihan pertama adalah simulasi kecelakaan pesawat yang memerlukan
penanganan mass casualty secara cepat dan terkoordinasi. BBKK Makassar
memimpin koordinasi sektor kesehatan dengan menempatkan tim medis di area
triase dan tenda-tenda penanganan.
Peralatan
medis darurat seperti oksigen, infus, spalk, obat emergensi, hingga tandu
disiapkan di setiap pos. Tim evakuator bekerja sama dengan ARFF dan Basarnas
untuk membawa korban dari lokasi jatuhnya pesawat menuju collecting area.
Selanjutnya, korban dipindahkan ke tenda triase sesuai kategori kegawatannya
sebelum dilakukan rujukan ke rumah sakit terdekat.
Sejumlah
rumah sakit dan instansi kesehatan yang terlibat dalam jejaring ini antara lain
RS Dody Surjoto, Puskesmas Mandai, RS Palaloi Maros, RSOJ Pertamina, Dinas
Kesehatan Maros, RS Tadjuddin Chalid, RSUD Daya, RSUD Sayang Rakyat, RS UNHAS,
PSC 119 Makassar, Puspen Krisis Penanggulangan Sulsel, RS Siloam, RS Primaya,
RS Haji, RS Labuang Baji, RS Grestelina, RS Bhayangkara, serta tim DVI.
Keterlibatan mereka memastikan rantai pelayanan medis berjalan cepat dan
terpadu.
Tidak
hanya berhenti pada kecelakaan pesawat, latihan juga menghadirkan simulasi
ancaman keamanan berupa sabotase dan penyanderaan. Skenario dimulai ketika
terjadi pemadaman listrik di bandara, yang mengakibatkan lumpuhnya sistem
keamanan X-ray. Pemeriksaan manual menemukan senjata api rakitan di bagasi
penumpang, dan situasi berkembang menjadi penyanderaan oleh kelompok terduga
teroris.
Manajemen
bandara segera mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) dan
menyerahkan kendali kepada Danlanud Sultan Hasanuddin. Pasukan Kopasgat TNI AU
dan Pom AU dikerahkan bersama tim negosiator untuk membebaskan sandera. Setelah
negosiasi gagal, operasi penyelamatan dilakukan dan para pelaku berhasil
dilumpuhkan. Tim kesehatan segera menangani korban penyanderaan dan memberikan
perawatan medis darurat. Dalam simulasi tersebut, RS Bhayangkara Makassar
menjadi salah satu rumah sakit rujukan yang menampung korban penyanderaan untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
Kehadiran
jejaring fasilitas kesehatan ini membuktikan bahwa kesiapsiagaan menghadapi
keadaan darurat bandara adalah hasil kerja sama lintas sektor. Sinergi antara
otoritas bandara, aparat keamanan, tenaga medis, rumah sakit, hingga lembaga
penanggulangan krisis menjadi kunci utama keberhasilan simulasi.
BBKK
Makassar menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kesiapsiagaan
kedaruratan kesehatan di pintu masuk negara. Latihan ini menjadi momentum
penting untuk menguji dan memperbaiki mekanisme yang ada, sehingga dapat
menjawab tantangan nyata jika keadaan darurat benar-benar terjadi.
Koordinator
Latihan bagian Kesehatan dr. Abbas Zavey Nurdin, Sp.ok.,MKK menekankan bahwa
aspek kesehatan harus berjalan sesuai standar internasional. “Latihan ini
menjadi momentum untuk memastikan semua pihak bergerak cepat, terkoordinasi,
dan tepat sasaran dalam menghadapi keadaan darurat. Peran BBKK Makassar adalah
memastikan seluruh aspek medis, mulai dari triase hingga rujukan berjalan
optimal.”
Dengan
terlaksananya Airport Emergency Exercise
2025, seluruh pihak diharapkan semakin siap menghadapi berbagai potensi
kedaruratan di bandara. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa koordinasi
lintas sektor merupakan fondasi utama dalam menjaga keselamatan dan kesehatan
masyarakan di pintu masuk Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. (Abbas)
Latest News
- BBKK Makassar Pimpin Kesiapsiagaan Kesehatan Dalam Airport Emergency Exercise 2025 di Bandara Sultan Hasanuddin
- Cek Kesehatan Gratis (CKG) Bagi Jemaah Umrah di BBKK Makassar
- Pelatihan Bantuan Hidup Dasar di Pelabuhan Perikanan Untia Tingkatkan Kesiapsiagaan Petugas dan Pengguna Jasa
- Screening Tuberculosis, TB dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) Di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar
- KEGIATAN SCREENING TB/ HIV DAN PEMERIKSAAN CKG OLEH BBKK MAKASSAR DI BASARNAS