News Details
![](https://bbkkmakassar.kemkes.go.id/assets/img/news/f62065d8f312215c97615576311fafcf.jpg)
SEMINAR HASIL PESERTA MAGANG K3 UMI DAN SARAN REKOMENDASI BAGI KKP KELAS I MAKASSAR
Mahasiswa peminatan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) melaksanakan seminar hasil pemagangan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar. Kegiatan seminar dilakukan secara virtual meeting dan dipresentasikan oleh Linda Jatmika dan Ayu Adheriska pada Rabu 28 April 2021, dihadiri oleh Sub koordinator Pencegahan Pelayanan Kesehatan (PPK), Jumuriah, SKM, M.Kes, Ketua Instalasi Diklat KKP Makassar, dr Abbas Zavey Nurdin, MKK, Sp.Ok, serta para pembimbing K3 KKP Kelas I Makassar.
Abbas Zavey Nurdin mengatakan bahwa seminar ini merupakan langkah akhir pemagangan bagi mahasiswa K3 UMI yang telah melakukan proses magang di kantor induk maupun di pelabuhan Makassar sejak tanggal 24 Maret 2021 – 24 April 2021 yang diikuti 5 orang mahasiswa K3 UMI.
Pada
seminar tersebut Linda-Ayu sebagai perwakilan mahasiswa K3 UMI, tampil dengan
baik dalam memaparkan hasil identifikasi bahaya dan program kerja yang telah
dilakukan selama magang di KKP. Menurut mereka proses identifikasi bahaya
dilakukan dengan cara Walk Through Survey
atau survei jalan sepintas, dengan identifikasi/pengamatan langsung di tempat
kerja, selanjutnya dilakukan evaluasi dan upaya pengendalian. Identifikasi
bahaya merupakan langkah awal dalam manajemen risiko K3 dan langkah yang
sistimatis dalam mengetahui adanya bahaya dalam aktivitas sehari hari bagi pegawai
dan pengguna jasa. Selain itu mahasiswa
K3 UMI melakukan pengukuran bahaya fisik berupa suhu, pencahayaan dan kelembaban
di semua ruang kerja.
Dari hasil
survei jalan sepintas tersebut, peserta mengidentifikasi 2 potensi bahaya
terbesar yang ada di lingkup KKP Kelas I Makassar, yakni bahaya biologi dan
kimia. Bahaya biologi yang dimaksud adalah virus Covid-19 yang berpotensi terjadi
penularan di semua ruangan kerja. Hal tersebut disebabkan karena saat ini dalam
situasi pandemi Covid-19, banyaknya kasus terkonfirmasi serta keluhan Influenza Like Illness di KKP Kelas I
Makassar yakni sebanyak 49 kasus dengan rincian Pegawai Negeri Sipil 41 kasus
(3 berulang), tenaga kontrak 4 kasus dan tenaga relawan 4 kasus. Sementara itu banyaknya
pemalsuan hasil RT-PCR dan swab antigen dari para pengguna jasa di bandara bisa
menjadi potensi bahaya Covid-19 bagi petugas KKP Kelas I Makassar. potensi
bahaya kimia diperoleh di gudang dan laboratorium bidang Pengendalian Risiko
Lingkungan (PRL).
Berdasarkan
hasil identifikasi bahaya di KKP Kelas I Makassar yakni potensi bahaya Biologi
maka mahasiswa K3 UMI memberikan beberapa rekomendasi berdasarkan hirarki
pengendalian bahaya, diantaranya eliminasi dengan cara melakukan disinfeksi
ruangan, pemakaian hand sanitizer
serta pembersihan lantai untuk membunuh virus. Pengendalian dengan Isolasi
ditujukan bagi pekerja yang teridentifikasi/karantina dan jaga jarak. Engineering Control yakni dengan pemasangan kipas di belakang
petugas saat bertugas melakukan validasi surat keterangan bebas virus Covid 19 serta
pemasangan sekat di meja. Pengendalian administrasi dilakukan dengan pemasangan
poster dan safety sign. Pengendalian
terakhir dengan Alat Pelindung Diri (APD) yakni penyediaan dalam jumlah yang
memadai dan melakukan sosialisasi
pemakaian APD baik level 1 maupun 2.
Sementara
itu untuk potensi bahaya kimia yang terdapat di gudang dan laboratorium PRL. Rekomendasi
yang diberikan sesuai hirarki pengendalian bahaya diantaranya tidak menggunkan
bahan kimia yang sudah rusak atau kadaluarsa, mengganti bahan yang lebih aman
dan baru, memisahkan bahan kimia yang rusak atau kadaluarsa, penyimpanan bahan
kimia di tempat yang dingin, mengubur kemasan bahan, penyediaan Material Safety Data Sheet (MSDS), pemasangan safety sign dan pemakaian APD berupa masker dan sarung tangan
ketika berada dan menyentuh bahan kimia yang ada di gudang dan di laboratoruim.
Selain
melakukan pengamatan dan memberikan rekomendasi, tim mahasiswa K3 UMI juga menjalankan
kegiatan sosialisasi APD, sosialisasi alat pemadam api ringan (APAR), Jalur
Evakuasi dan pemasangan assembly point
di kantor wilker pelabuhan laut Makassar, menyediakan MSDS dan labelling di gudang PRL serta pemasangan
safety sign di kantor KKP Kelas I
Makassar. Kegiatan ini sangat luar biasa dan bermanfaat bagi pengembangan
kapasitas institusi serta dapat menjadi panduan kerja untuk layanan kesehatan
kerja di KKP.
Jumuriah
sebagai subkoordinator PPK menyampaikan apresiasi sebesar besarnya bagi mahasiswa
K3 UMI tersebut yang telah memberikan saran rekomendasi dari setiap
identifikasi bahaya yang ada di lingkup KKP Kelas I Makassar, dan akan
meneruskan rekomendasi tersebut ke pimpinan. (Akbar)
Latest News
- KEMITRAAN DIKLAT BBKK MAKASSAR DILEBARKAN DENGAN KERJASAMA PENDIDIKAN NON KESEHATAN
- PERKUAT IMPLEMENTASI KEKARANTINAAN KESEHATAN, BBKK MAKASSAR MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO
- Tingkatkan Keamanan Pangan, BBKK Makassar Laksanakan Edukasi bagi Penjamah Makanan di Lingkungan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin
- Upaya Tingkatkan Implementasi SSm Pengangkut : KSOP Makassar gelar Rapat Koordinasi
- PENGAWASAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN PENYAKIT MENULAR DI BALAI BESAR KARANTINA HEWAN, IKAN DAN TUMBUHAN (BBKHIT) WILKER PELABUHAN MAKASSAR