News Details

KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI IX DPR RI KE EMBARKASI HAJI MAKASSAR (UPG)
Kunjungan kerja spesifik komisi IX DPR RI ke
Embarkasi Makassar (UPG) dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2025. Sebanyak 10
anggota DPR hadir dalam kegiatan tersebut. Rombongan dipimpin oleh Dr.
Nihayatul Wafiroh dan diterima langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Sulawesi Selatan selaku Ketua Tim Penyelenggara Ibadah Haji
(PPIH) Embarkasi Hasanuddin Makassar Dr. Ali Yafid, MPd.I. Hadir mendampingi
Direktur Jenderal Farmasi dan Alat kesehatan Dr. Dra. Lucia Rizka Andalusia,
Apt, M. Pharm, MARS, Direktur Penyakit Tidak Menular Ditjen Penanggulangan Penyakit
dr. Nadia Tarmizi, M. Epid, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
Dr. dr. Ishaq Iskandar, M. Kes, Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan
Makassar, dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, MKM. Turut hadir Wakil Walikota
Makassar, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Kepala BPJS Kesehatan, Kepala
Badan POM dan sejumlah undangan lintas sektor terkait.
Tujuan kegiatan ini adalah mendapatkan
gambaran mengenai penyelenggaraan kesehatan haji tahun 2025 oleh Pemerintah
khususnya persiapan pelayanan kesehatan di embarkasi serta penyediaan obat,
vaksinasi, makanan, dan fasilitas pelayanan kesehatan jemaah haji serta mendapatkan
gambaran penanganan jemaah haji lansia, penderita penyakit kronis dan kondisi
resiko tinggi.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan meninjau
fasilitas poliklinik kesehatan, dapur asrama haji, kamar wisma. Nihyatul
menyampaikan bahwa pengecekan layanan kesehatan di setiap embarkasi penting
dilakukan untuk memastikan kondisi jemaah haji sehat sebelum berangkat.
Dalam kunjungan ke poliklinik, Nihyatul
melihat kondisi dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk kesiapan tenaga,
layanan laboratorium dan layanan kefarmasian. Kepala BBKK Makassar, Farchanny
memaparkan alur pemeriksaan kesehatan akhir jemaah di aula yang tergabung dalam
one stop service. Hasil pemeriksaan
akhir yang menunjukkan risiko tinggi yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan atau
tindakan medis diarahkan ke poliklinik untuk penanganan lebih lanjut. Terhadap
jemaah yang masih perlu mendapatkan pelayanan medis lanjutan dirujuk ke rumah
sakit rujukan. Sejauh ini sudah 3 jemaah haji yang dirujuk dan 2 orang
diantaranya ditunda sementara karena kondisinya dinyatakan tidak laik terbang,
demikian laporannya.
Dalam kunjungan ke dapur tempat pengolahan
makanan siap saji, rombongan menilai bahwa secara umum kondisi dapur asrama
haji bersih dan hygienis. Manager operasional CV. Attaufik Pratama selaku
penyedia konsumsi makanan di Asrama Haji menuturkan alur proses penyediaan
makanan mulai dari pemilihan bahan makanan, penyimpanan, pengolahan,
pengepakan, pengangkutan dan penyajian makanan. Setiap kali akan menyajian
makanan ke jemaah dilakukan pemeriksaan sampel makanan dari pihak Balai Besar
Kekarantinaan Kesehatan Makassar, demikian meyakinkan. Pada kesempatan tersebut
beberapa anggota DPR menyoroti pemilihan buah-buahan makanan jemaah yang hanya
menyediakan pisang dengan ukuran kecil. Pihak penyedia berjanji akan
memperhatikan saran dari anggota DPR.
Setelah melakukan kunjungan dapur dan wisma
dilanjutkan dengan acara pertemuan di lantai 4 Wisma Shafa. Pada kesempatan
tersebut beberapa anggota dewan menyampaikan pendalaman terhadap laporan dari
Ketua PPIH dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Beberapa
pertanyaan dan tanggapan tersebut antara lain : petugas TKHK hanya 2 orang
sementara lansia semakin banyak, bagaimana supaya jemaah tidak istitaah bisa
ditreatment sehingga bisa berangkat, bagaimana metode pemeriksaan kesehatan di
embarkasi, bagaimana pemilihan petugas daerah, usulan agar yang diberangkatkan
bukan waktu daftar melainkan kelompok prioritas tertentu, agar segera dibangun
rumah sakit di asrama haji, menu makanan dibuat variasi, dan kedepan agar
petugas daerah diprioritaskan hanya petugas medis.
Menanggapi pertanyaan anggota dewan, secara
bergantian Ketua PPIH, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala BBKK Makassar
memberikan penjelasan. Ketua PPIH menjelaskan bahwa kuota petugas kesehatan
dikloter yang pada awalnya hanya 1 orang akibat pengurangan kuota petugas telah
dikembalikan seperti sedia kala namun Kemenkes mengisi hanya 1 dokter dan 1
perawat. Untuk pemilihan petugas daerah telah dibagi porsi antara petugas
kesehatan dan petugas layanan umum. Demikian halnya untuk pemberangatan
berangkat haji telah ditentukan skema prioritas lansia yang berangkat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan dalam penjelasannya menyampaikan bahwa istitaah jemaah haji menjadi
syarat jemaah untuk dapat melunasi ONH. Dengan demikian jemaah yang sudah
melunasi ONH dipastikan sudah memenuhi syarat istitaah. Dalam pemeriksaan
teknis kesehatan untuk penetapan isthitaah kesehatan jemaah haji dilakukan
pemeriksaan medical check up, pemeriksaan kognitif, pemeriksaan kesehatan
mental, dan pemeriksaan kemampuan melakukan aktivitas keseharian (activity daily living) secara
mandiri.
Kepala BBKK Makassar menyampaikan
kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka persiapan pelaksanaan
embarkasi haji antara lain inspeksi kesehatan lingkungan asrama haji, kursus
penjamah makanan, pemeriksaan kesehatan penjamah makanan, fogging seluruh area
asrama haji. Sebelum makanan disajikan kepada jemaah petugas BBKK melakukan
pemeriksaan organoleptik dan pemeriksaan kimia. Setelah dinyatakan memenuhi
syarat kesehatan baru makanan bisa disajikan kepada jemaah. Untuk rujukan
jemaah haji kami telah berkoordinasi ke RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo, RSU dr.
Tadjuddin Chalid, RSUD Kota Makassar sebagai rumah sakit rujukan. Dalam rangka
memenuhi kecukupan tenaga, telah mendapat bantuan tenaga dokter, perawat, ATLM
dan tenaga sanitasi surveilans dari rumah sakit rujukan, puskesmas (Mandai,
Sudiang dan Sudiang Raya), Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan BB
Labkesmas Makassar. Terbaru mendapatkan tambahan tenaga dan alat USG dari Dinas
Kesehatan Kota Makassar. Untuk variasi menu makanan jemaah, kepala BBKK
Makassar akan memperhatikan dan menindaklanjuti ke rekanan penyedia. Namun yang
perlu dipahami bahwa menu makanan yang tetap sebetulnya tidak masalah karena
jemaah hajinya selalu berganti. Hanya 24 jam jemaah di asrama haji dan
mendapatkan makan pagi, siang dan malam masing-masing hanya 1 kali. Menanggapi
usulan pembangunan RS Asrama haji, Farchanny menyambut baik usulan tersebut dan
berharap agar DPR mendorong pembangunan tersebut kepada mitra terkait.
Pada kesempatan tersebut Kepala Kantor Deputi Direksi BPJS Kesehatan Kedeputian
Wilayah IX, dr. rahmad Asri Ritonga juga menyampaikan penjelasan tentang
dukungan BPJS Kesehatan dalam rangka penjaminan pembiayaan terhadap jemaah haji
yang dirujuk di embarkasi. Terhadap berbagai kendala pada tahun-tahun
sebelumnya telah dilakukan koordinasi dengan pihak BBKK Makassar sebelum
pelaksanaan embarkasi. Sebagai tindaklanjutnya, pihak Dinas Kesehatan Kota
Makassar telah meminjamkan alat USG dari FKTP Puskesmas ke embarkasi.
Kepala BBPOM Makassar, Dra. Hariani, Apt
dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan penilaian terhadap penyediaan
makanan di asrama haji. Pada dasarnya mereka menilai bahwa kondisi sanitasi dan
penerapan prinsip pengolahan siap saji telah disiapkan dengan baik. Makanan
tidak lebih dari 4 jam setelah diolah sudah dikonsumsi. Demikian pungkasnya.
Pada bagian akhir Dirjen Farmasi dan Alat Kesehatan menyampaikan bahwa beberapa tantangan dalam penyelenggaraan kesehatan haji tahun 2025 ini seperti kewajiban vaksinasi polio bagi jemaah haji Indonesia telah dapat diatasi berkat koordinasi dan dukungan semua pihak. Rizka panggilan akrab Dirjen Farmalkes menyampaikan apresiasianya kepada semua pihak sehingga pelaksanaan embarkasi haji di Makassar berjalan dengan lancar. Semoga kerjasama dan kooordinasi yang harmoni tetap dijaga dan ditingkatkan sehingga jemaah mendapatkan manfaat dari kehadiran pemerintah, demikian pungkasnya. (Nirwan)
Latest News
- KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI IX DPR RI KE EMBARKASI HAJI MAKASSAR (UPG)
- Penutupan Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran Tahun 2025 di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar (SHIAM)
- KEGIATAN PENGAWASAN DISINSEKSI KAPAL DI PT IKI CAB.MAKASSAR 12 MARET 2025 OLEH TIM BBKK MAKASSAR
- PERKUAT KOMITMEN MENUJU SATKER WBK/WBBM, BBKK MAKASSAR MELAKSANAKAN PENANDATANGANAN PAKTA INTEGRITAS TAHUN 2025
- PENANDATANGANAN KERJASAMA DALAM PENYELENGGARAAN VAKSINASI INTERNASIONAL ANTARA BBKK MAKASSAR DENGAN RS/KLINIK PENYELENGGARA VAKSINASI