News Details
![](https://bbkkmakassar.kemkes.go.id/assets/img/news/65491345cf5cf1a6388335f4155a427f.jpg)
LINDUNGI PENUMPANG DAN AWAK KAPAL DI PELABUHAN SOEKARNO HATTA
MAKASSAR - Mengantisipasi penyebaran virus covid-19 khususnya yang masuk maupun keluar melalui Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar bersama dengan PT. Pelni terus melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap semua penumpang kapal laut yang sandar maupun yang akan berangkat hingga hari ini. Pengawasan dan pemeriksaan terhadap penumpang KM Dharma Rucitra yang sandar pada tanggal 21 Mei 2021 dan KM Nggapulu, serta KM Bukit Siguntang pada tanggal 22 Mei 2021. Petugas KKP langsung melakukan skrining kesehatan dengan pemeriksaan suhu tubuh dan pengamatan penyakit melalui health alert card (e-HAC). Jumlah penumpang dari ketiga kapal tersebut sebanyak 1.506 orang. Terhadap penumpang yang akan berangkat, petugas KKP juga memvalidasi surat keterangan bebas Covid-19 sebanyak 484 penumpang untuk memastikan surat keterangan covid-19 tersebut benar-benar valid atau asli dan hasilnya pemeriksaannya negatif COVID 19.
Kepala Cabang Operasional PT Pelni Makassar, Joni Rahman mengatakan sejak larangan mudik diberlakukan oleh Pemerintah, para penumpang yang akan berangkat terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan dari daerah asal apakah mereka terkonfirmasi positif covid-19 atau tidak. "Dari proses pembelian tiket harus ada surat antigen dan itu wajib 1 kali 24 jam," kata Joni Rahman. Tak sampai disitu, petugas pun melakukan pemeriksaan saat penumpang ingin naik kapal hingga memberikan informasi agar para penumpang tetap menerapkan protokol kesehatan hingga tempat tujuan mereka. "Jadi kelengkapan dokumen kita periksa dan di atas kapal pun kami terus melakukan pengecekan suhu dan kita selalu memberikan informasi di setiap jam agar para penumpang tetap menggunakan masker," ujarnya. Joni juga menyebutkan, para awak kapal pun diberikan perlindungan dengan menyediakan masker, desinfektan serta alat pelindung diri (APD ) level satu dan alat GeNose diatas kapal agar awak kapal rutin memeriksakan diri , jangan sampai mereka terpapar covid-19 yang dibawa oleh penumpang.
Untuk penerapan physical distancing, jumlah penumpang diatas kapal pun dibatasi, seperti kapal Bukit Siguntang yang biasanya membawa sekitar 3000 an penumpang kini dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas muat. "Kalau sebelumnya masih normal tapi saat pandemi covid-19 jumlahnya dibatasi 50 persen. Contohnya 2000 penumpang menjadi 1000 penumpang," tutupnya. (HSM)
Latest News
- KEMITRAAN DIKLAT BBKK MAKASSAR DILEBARKAN DENGAN KERJASAMA PENDIDIKAN NON KESEHATAN
- PERKUAT IMPLEMENTASI KEKARANTINAAN KESEHATAN, BBKK MAKASSAR MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO
- Tingkatkan Keamanan Pangan, BBKK Makassar Laksanakan Edukasi bagi Penjamah Makanan di Lingkungan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin
- Upaya Tingkatkan Implementasi SSm Pengangkut : KSOP Makassar gelar Rapat Koordinasi
- PENGAWASAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN PENYAKIT MENULAR DI BALAI BESAR KARANTINA HEWAN, IKAN DAN TUMBUHAN (BBKHIT) WILKER PELABUHAN MAKASSAR