News Details
![](https://bbkkmakassar.kemkes.go.id/assets/img/news/1c3b1f97ed96d2123f99935f4164cd3e.jpg)
BERSAMA ELIMINASI TB DAN LAWAN COVID-19, KKP KELAS I MAKASSAR WILKER PAREPARE LAKSANAKAN KEGIATAN SKRINING TB DAN RANDOM CHECK RT-PCR COVID-19
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 164 (Ayat 1) Bahwa Upaya kesehatan kerja di tujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberculosis dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 77 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan serta Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 22 Tahun 2021 dan kegiatan random check untuk melihat kasus positif di masyarakat serta untuk meningkatkan cakupan testing, untuk itu Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar melaksanakan kegiatan Skrining Tuberculosis (TB) dan Random Check pemeriksaan RT-PCR COVID-19 terhadap Karyawan, Penyedia Jasa dan Pelaku Perjalanan di pelabuhan Nusantara Parepare pada tanggal 4 November 2021.
Kegiatan mobile screening TB dan Random Check RT-PCR yang di laksanakan oleh KKP Kelas I Makassar dipimpin oleh Sub Koordinator Sub Substansi Pencegahan dan Pelayanan Kesehatan Hj. Jumuriah SKM.M.Kes.dalam arahannya sesaat sebelum kegiatan mulai menjelaskan bahwa tupoksi KKP dalam cegah tangkal penyakit harus selalu responsif terhadap perubahan yang begitu cepat, Indonesia termasuk delapan negara yang menyumbang 2/3 kasus TB di seluruh dunia. Kegiatan skrining TB adalah sebuah prosedur yang dilakukan untuk mendeteksi apakah seseorang mengidap TB dalam tubuhnya. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini, penularannya dapat melalui bersin, batuk, maupun meludah.
Begitupun halnya dengan pelaksanaan kegiatan Random Check RT-PCR COVID-19, bertujuan untuk mendeteksi seseorang apakah terinfeksi virus COVID-19 yang ditegakkan melalui pemeriksaan sampel hapus tenggorok (nasopharing/oropharing). Sampel yang telah diambil selanjutnya dikirim dengan prosedur pengiriman sampel ke Balai Tehnik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas I Makassar sebagai salah satu laboratorium rujukan pemeriksaan sampel COVID-19 di Provinsi Sulawesi Selatan.
Pelaksanaan kegiatan ini mendapat respon yang baik dan dukungan oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pare-Pare, Triono S.Pel, MM dengan memfasilitasi pelaksanaan skrining di ruang tunggu Kantor KSOP dimana sasarannya tidak hanya awak kapal dan pekerja Pelabuhan saja tetapi juga melibatkan warga yang beraktifitas di pelabuhan dan di pintu keluar dermaga. Tim pelaksana kegiatan skrining yang terdiri dari Dokter, Perawat, Epidemiolog, dan Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) sebelum melaksanakan kegiatan di awali dengan melakukan briefing dan menekankan kepada petugas agar dalam melakukan pengambilan sampel tetap memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan melakukan pengambilan sampel sesuai SOP sehingga hasil yang diperoleh akurat dan valid untuk penegakan diagnosa.
Sebelum pelaksanaan screening setiap responden diwajibkan untuk menunjukkan identitas diri, lalu dilakukan pengukuran tekanan darah setelah itu dokter melakukan anamnesa untuk mengetahui ada tidaknya riwayat menderita TB pada responden dan keluarganya, dari hasil anamnesa maka dapat ditentukan apakah responden tersebut perlu ditindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan sputum.
Jumlah sampel yang diambil untuk skrining TB sebanyak 41 Sampel sputum dan untuk kegiatan random check COVID-19 diperoleh sebanyak 21 sampel hapusan
tenggorok. Menurut Riska, AMAK yang merupakan tenaga fungsional pranata laboratorium kesehatan
terampil bahwa hasil pemeriksaan screening TB tidak serta merta keluar pada saat
itu juga karena masih diperlukan pemeriksaan mikroskopik metode ziehl neelzen dan dibutuhkan waktu satu sampai dua hari. Apabila ditemukan hasil BTA positif maka, selanjutnya
dikoordinasikan kepada petugas Wilker Pare-Pare untuk mengarahkan penanganan
lebih lanjut di fasilitas kesehatan terdekat di wilayah tempat tinggal
responden.
Apabila ditemukan hasil RT-PCR positif, nantinya
akan dilakukan tracing contact yang
akan dilakukan oleh petugas dari Subtansi Pengendalian Karantina dan Surveilans
Epidemiologi (PKSE) KKP Kelas I Makassar. Kegiatan tracing contact adalah untuk
mengidentifikasi, menilai dan mengelola orang-orang yang berkontak erat dengan
kasus konfirmasi/probable yang bertujuan untuk menghentikan penularan virus dengan mengurangi jumlah
orang pembawa virus yang berkegiatan, jelas Riska di akhir kegiatan. (ATIK MANDA).
Latest News
- KEMITRAAN DIKLAT BBKK MAKASSAR DILEBARKAN DENGAN KERJASAMA PENDIDIKAN NON KESEHATAN
- PERKUAT IMPLEMENTASI KEKARANTINAAN KESEHATAN, BBKK MAKASSAR MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO
- Tingkatkan Keamanan Pangan, BBKK Makassar Laksanakan Edukasi bagi Penjamah Makanan di Lingkungan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin
- Upaya Tingkatkan Implementasi SSm Pengangkut : KSOP Makassar gelar Rapat Koordinasi
- PENGAWASAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN PENYAKIT MENULAR DI BALAI BESAR KARANTINA HEWAN, IKAN DAN TUMBUHAN (BBKHIT) WILKER PELABUHAN MAKASSAR