News Details
![](https://bbkkmakassar.kemkes.go.id/assets/img/news/2fc61486ea9b4a77b499c1dd38c18811.jpg)
Pemberangkatan Perdana Jamaah Calon Haji Kloter 1 Embarkasi Makassar Tahun1443 H / 2022 M
Setelah
ditunda selama dua tahun karena pandemi Covid-19 akhirnya penyelenggaraan haji
tahun ini dibuka kembali, kebahagiaan terpancar dari 392 jamaah calon haji yang
diberangkatkan hari ini ke tanah suci. Jamaah calon haji kloter 1 tiba di
asrama haji Sudiang Makassar pukul 08.00 WITA dan langsung diarahkan masuk ke
Aula Raodah dan disambut oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag)
Sulawesi Selatan, serta diberikan beberapa pengarahan dan dilanjutkan ke
poliklinik untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan ketiga oleh petugas KKP Kelas
I Makassar.
Jamaah
calon haji kloter 1 sebanyak 393 orang dan merupakan gabungan dari beberapa
daerah seperti Kota Makassar sebanyak 209, Kota Parepare ada 61 orang dan juga
dari Kab. Soppeng 119 orang dengan petugas 4 orang dari Kementerian Agama 2
orang dan dari petugas kesehatan 2 orang ( 1 orang dokter dan 1 orang perawat. Kloter
pertama ini akan diberangkatkan nanti
malam pukul 00:30 Wita.
Seperti
tahun sebelumnya, embarkasi Makassar akan melayani calon haji dari 8 Provinsi
seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku,
Maluku Utara, Papua dan Papua Barat serta embarkasi antara yakni dari Provinsi
Gorontalo
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 33 Tahun 2021 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan, KKP melaksanakan upaya cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit
dan / atau faktor risiko kesehatan di wilayah kerja pelabuhan, bandar udara,
dan Pos Lintas Batas Darat Negara. Tugas dan fungsi KKP menjadi sangat
strategis dan fital dalam hal cegah tangkal penyakit.
Embarkasi haji merupakan tempat karantina sementara bagi jamaah sebelum melakukan perjalanan / berangkat ke Arab Saudi. Kegiatan kekarantinaan dilakukan dengan memeriksa kondisi kesehatan calon jamaah haji dengan tujuan memastikan semua calon jamaah haji dalam kondisi sehat dan tidak menderita penyakit menular. Kondisi kesehatan calon jamaah haji yang sudah tersedia di aplikasi Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes) disesuaikan dengan kondisi kesehatan calon jamaah haji saat pemeriksaan sehingga diketahui kondisi kesehatan calon jamaah haji secara real time. Begitu pula dengan wanita usia subur dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah ada yang hamil atau tidak, karena ada batasan usia kehamilan yang dapat diberangkatkan dan bila ditemukan ada calon jamaah haji yang hamil dan usia kehamilannya tidak memenuhi persyaratan laik terbang maka akan dilakukan pembatalan keberangkatan.
Disamping
itu syarat seseorang untuk dikatakan laik berangkat ke Arab Saudi adalah telah
melakukan vaksinasi meningitis dan vaksin covid-19 dosis lengkap serta wajib menunjukkan
hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 72 jam
menjelang berangkat.
Berdasarkan
hasil pemeriksaan kesehatan tahap akhir yang telah dilakukan tedapat 1 orang
jamaah yang di rujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo Makassar dan 1 orang jamaah
calon haji ditunda keberangkatannya karena tidak laik terbang.
Pemeriksaan kesehatan bersifat kontinum dan komprehensif dengan melaksanakan proses pemeriksaan kesehatan, pengobatan, dan pemeliharaan kesehatan jamaah calon haji sesuai standar agar jamaah calon haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan sebaik-baiknya.
Terlepas
dari kesehatan calon jamaah haji ada juga tantangan yang akan dihadapi
Mengingat suhu di arab saudi mencapai 47 derajat Celcius. Sedangkan suhu
terendah 33 derajat Celsius pada dini hari. jamaah calon haji tahun ini harus
ekstra menjaga kondisi mengingat musim haji dilakukan pada musim panas. Simak
empat tips sehat ini agar tetap sehat selama di Arab Saudi. Cuaca panas yang
mencapai lebih dari 45 derajat Celcius membuat para jamaah calon haji berisiko
mengalami dehidrasi dan stroke. Belum lagi risiko kelelahan akibat perjalanan
panjang yang bisa memicu kambuhnya penyakit bawaan.
Mengutip
dari laman news.detik.com Agar ibadah
haji tetap khusyuk, khidmat dan bebas dari masalah kesehatan, ada 4 langkah
yang harus dilakukan oleh jemaah di Tanah Suci. Apa saja? Berikut
penjabarannya:
1.
Cukupi kebutuhan air minum
Cuaca
panas meningkatkan risiko jamaah calon haji mengalami dehidrasi dan heat
stroke. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berbahaya dan bahkan mengancam nyawa.
Untuk itu, dr Ari menyarankan agar konsumsi cairan diperbanyak untuk memastikan
kebutuhan tercukupi.
"Oleh
karena itu yang utama adalah tetap mempertahankan minum 3-4 liter. Makin sering
terpapar udara panas jumlah cairan yang diminum juga harus ditingkatkan,"
tandasnya. Perhatikan juga warna air urine. Air urine yang berwarna keruh dan
cokelat kekuningan menandakan tubuh sedang dehidrasi. Hindari konsumsi minuman
berkafein seperti kopi dan soda karena dapat memperberat dehidrasi.
2. Jangan abaikan istirahat
Aktivitas
ibadah yang padat, jarak dari penginapan menuju masjid yang jauh, serta
perjalanan panjang membuat tubuh rentan mengalami kelelahan. dr Ari
mengingatkan bahwa istirahat sangat penting saat melakukan ibadah haji dan
tidak boleh diselepekan.
"Rasa
bersyukur dan ingin segera melihat Masjid Nabawi serta ziarah ke makam Nabi
Muhammad SAW kadang kala mengalahkan rasa lelah yang ada selama perjalanan dan
sampai di penginapan. Oleh karena itu hal yang perlu dicermati oleh para jemaah
dan para pimpinan kelompok adalah agar bagi para jemaah tersedia waktu
istirahat yang cukup setelah sampai di penginapan," ungkapnya.
3.
Perhatikan jadwal makan
Salah
satu yang menjadi perhatian dr Ari adalah sering terlupanya jadwal makan oleh
para jemaah. Hal ini membuat jamaah calon haji asal Indonesia akhirnya jajan di
pinggir jalan yang kebersihan dan kualitas makanannya belum tentu terjaga.
Menurut dr Ari, pemberian makanan yang resmi dari katering penyelenggara ibadah
haji disertai keterangan kapan makanan tersebut dapat dikonsumsi dan kapan
tidak dapat dikonsumsi lagi. Oleh karena itu, memerhatikan jadwal makan sangat
penting untuk menghindari risiko infeksi kuman dari makanan pinggir jalan yang
tidak bersih.
"Aktivitas
ibadah termasuk pergi dan pulang dari penginapan dan ke mesjid akan
menghabiskan energi kita. Oleh karena itu harus diimbangi makan yang cukup.
Apabila asupan makan kita tidak baik tentunya secara umum hal ini juga akan
mempengaruhi daya tahan tubuh kita," tandasnya.
4.
Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin
Terakhir
dan tak kalah penting, dr Ari mengingatkan agar para jemaah selalu melakukan
pemeriksaan kesehatan rutin oleh petugas kesehatan yang berjaga. Jika ada
masalah, segera laporkan ke petugas untuk mendapatkan penanganan.
"Hal
ini penting agar gangguan kesehatan yang terjadi dapat segera diatasi dan tidak
berlarut. Perlu diingat karena kontak satu jemaah dengan jemaah lain cukup
dekat maka jika ada salah satu jemaah yang mengalami flu berupa batuk pilek
akan mudah menularkan kepada yang lain," tuturnya.
Jangan
lupa juga untuk mengonsumsi obat-obatan rutin bagi pasien penyakit kronis untuk
menghindari kekambuhan di Tanah Suci.
Mengerjakan
haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
(istitha’ah) mengadakan perjalanan ke Baitullah.”(QS. Ali Imran [3]: 97). Ayat
ini menyatakan bahwa ibadah haji hanya diwajibkan kepada orang yang telah
sanggup mengadakan perjalanan untuk haji, yang lazim disebut dengan istitha’ah.
Agar upaya persiapan kesehatan sebelum keberangkatan terkoordinasi dengan baik
dan terarah, perlu ditetapkan batasan/kriteria klinis sebagai dasar penetapan
seorang jemaah dinilai mampu (Istitha’ah) dalam aspek kesehatan.
(
Adil )
Latest News
- KEMITRAAN DIKLAT BBKK MAKASSAR DILEBARKAN DENGAN KERJASAMA PENDIDIKAN NON KESEHATAN
- PERKUAT IMPLEMENTASI KEKARANTINAAN KESEHATAN, BBKK MAKASSAR MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO
- Tingkatkan Keamanan Pangan, BBKK Makassar Laksanakan Edukasi bagi Penjamah Makanan di Lingkungan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin
- Upaya Tingkatkan Implementasi SSm Pengangkut : KSOP Makassar gelar Rapat Koordinasi
- PENGAWASAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN PENYAKIT MENULAR DI BALAI BESAR KARANTINA HEWAN, IKAN DAN TUMBUHAN (BBKHIT) WILKER PELABUHAN MAKASSAR