News Details

The 6th Meeting of Asean Working Group on Pandemic Preparedness and Response, Jakarta, 8–10 Dec 15

Info
dikirim pada Dec 10, 2015 5:08 PM
oleh:

THE 6th MEETING OF ASEAN WORKING GROUP

ON PANDEMIC PREPAREDNESS AND RESPONSE

Hotel Grand Mercure Kemayoran Jakarta, 08 – 10  Desember 2015

Pertemuan yang diselenggarakan  oleh Pusat Kerjasama Luar Negeri (PKLN) Kementerian Kesehatan  bertujuan untuk meningkatkan kerjasama regional negara – negara ASEAN dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan  dan respon  terhadap kemungkinan munculnya pandemi penyakit diantaranya, Mers-CoV, Ebola, Flu Burung, dll.

Selain penyakit menular dibicarakan juga mengenai penyakit – penyakit tidak menular, dan kesepakatan tobacco control di kawasan ASEAN. Pertemuan ini merupakan yang ke enam kalinya diadakan, untuk pertemuan yang ke-5 dilaksanakan tahun lalu di Malaysia, diharapkan negara-negara ASEAN dapat lebih siap mengantisipasi bila terjadi pandemic.

Acara pada hari pertama tanggal 08 November 2015 dimulai pukul 09.00 dan dibuka oleh Dirjen PP- PL Bapak HM. Subuh, kemudian dilanjutkan dengan pemberian cenderamata dari Bapak Dirjen kepada perwakilan dari negara – negara yang hadir.yaitu 1. Brunei Darusalam, 2. Kamboja, 3.  Lao PDR, 4. Philipines, 5. Singapore, 6. Thailand dan Vietnam, Malaysia dan Myanmar tidak mengirim delegasinya.

Pada kesempatan ini Indonesia diwakili Oleh Direktur Simkarkesma, Direktur PPML,  Kepala KKP Makassar, Kepala KKP Soekarno Hatta, Kepala KKP Tanjung Priok,  Kasubdit ISPA dan beberapa observer dalam pertemuan ini diantaranya dari KKP Medan, KKP Makassar, KKP Tj. Priok, Bagian HOH, Subdit Karkes, Subdit ISPA, dan lain sebagainya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Acara berikutnya adalah pemaparan baik berupa Lesson learn dari negara lain, maupun kesepakatan atau hasil dari pertemuan ke 5 pada tahun sebelumnya di Malaysia, dan materi-materi lain yang berhu Bungan dengan kesiapsiagaan menghadapi pandemi penyakit, dengan urutan pemaparan sebagai berikut:

1.    Laporan dari Ketua AWGPPR (Cambodia)

2.    Moderator / pimpinan siding mengambil alih (Indonesia, Cambodia, Lao PDR) dai Indonesia oleh dr.  Sigit Purnomo (Direktur P2ML)

3.    Adoption of Agenda oleh Sekretariat  ASEAN

4.    Relevant outcomes from relevant ASEAN meeting / events & other ASEAN related Sectoral Bodies ang working groups yang dipaparkan oleh secretariat  ASEAN

4.1.ASEAN Summits and related Meetings

4.2.ASEAN Health Ministers Meeting (AHMM) and seniors Officials Meeting on Health Development (SOMHD)

5.    Review of the Implementation of the ASEAN workplan on multisectoral pandemic preparedness and respons disampaikan oleh ASEAN Secretariat

6.    Matters arising from the 5th Meeting of AWGPPR disampaikan oleh ASEAN secretariat

7.    Updates from  relevant sectoral bodies and development partners:

7.1. ASEAN expert group on communicable diseases (AEGCD) oleh  ASEAN  secretariat

7.2.WHO Indonesia mengenai hasil assessment implementasi IHR 2015

8.    Review and discussion of the continuing activities of the ASEAN workplan on multi sectoral pandemic preparedness and response

8.1.Strategy 1: enhance regional  initiatives and mechanism (beberapa agenda kegiatan )

-          Develop concept note on the establishment of an interim arrangement to facilitate the implementation of the regionalframework on responding to the impacts of pandemics  (sudah selesai )

-          Develop border control policy / protocols / SOPs (masih berjalan)

-          Conduct activities related to minimum standard of joint multi sectoral outbreak investigation and response (MS-JMOIR)  sudah selesai terlaksana

-          Development of risk communication templates (forASEAN member states ) sudah selesai dilaksanakan

-          Develop mechanism to assist AMS for development and communication of messages tokey affected population along shared borders during outbreak (sudah terlaksana)

-          Training of trainers by utilizing the risk communication centre in Malaysia (in cooperation with AEGCD) sudah terlaksana

-          Develop a directoryof ASEANfocal points to enable informal information exchande (sudah terlaksana)

9.    beberapa diskusi diantaranya adalah:

9.1.Dr. Lucky Tjahjono: membahas presentasi mengenai disaster management , bahwa Indonesia sudah memiliki badan penanggulangan bencana dan pusat penanggulangan krisis  kesehatan yang sangat efektif dalam hal disaster respon.

9.2.Dr. Onedo Gumarang membahas mengenai 2 negara SEARO di ASEAN yang sudah implementasi IHR yaitu Indonesia dan. Thailand. Indonesia siap dan menawarkan diri bila diminta menjadi asesor di negara lain.

9.3.Dra. Budi (ka PKLN) mengenaii dapat kiranya di bulan Desember ini Indonesia difasilitasi untuk melakukan kegiatan workshop atau training untuk meningkatkan respon terhadap pandemi.

10.  Acara diakhiri dengan makan malam bersama mulai pukul 19.30 s/d selesai.

Hari 2

Pada hari ke 2 pertemuan dimulai pada pukul 09.00 wib, dengan membahas beberapa materi agenda diantaranya:

1.    Strategy III: meningkatkan akses negara ASEAN terhadap antiviral dan vaksin

Pada topic ini membahas flow chart persediaan vaksin antiviral bila terjadi outbreak potensial PHEIC pada negara anggota ASEAN. Membahas mengenai informasi dan koordinasi yang efektif mulai dari negara yang terjangkit kepada WHO, kemudian WHO melanjutkan koordinasi kepada secretariat ASEAN, hingga barang yang diminta dikirim menggunakan pesawat terbang untuk menjamin kecepatan pelayanan.

2.    Strategy IV: Monitoring dan evaluasi

Pembahasan pada topic ini mengenai bagaimana mengembangkan konsep untuk melakukan latihan /exercise yang dibutuhkan seperti table top meeting / simulasi pada pembuatan BCP (business continuity plan), kerjasama lintas sector dan sebagainya

3.    Kerjasama kesehatan ASEAN setelah tahun 2015;

Pada topic ini membahas tentang pertemuan senior officer mengenai pembangunan kesehatan ASEAN (SOMHD) ke 10; dan membahas tentang pertemuan kelompok kerja SOMHD ke 4. Materi ini dibawakan oleh secretariat ASEAN.

4.    Diskusi untuk cluster 2: membahas mengenai respon terhadap semua bahaya yang ada dan ancaman kedaruratan dengan sub topic sbb:

4.1.        Identifikasi target untuk membuat strategi yang relevan di bawah koordinasi cluster 2 yang berkaitan dengan kesiapsiagaan menghadapi pandemic.

4.2.        Identifikasi aktivitas regional yang berkaitan dengan kesiapsiagaan menghadapi pandemic

Diskusi pada kesempatan ini disampaikan oleh Kepala KKP Kelas I Makassar berupa lesson learn bahwa KKP Makassar di awal tahun sudah melakukan kegiatan simulasi menghadapi kejadian PHEIC di Pelabuhan Parepare dan melibatkan lintas sector dan menghasilkan dokumen kontingensi plan. Hal ini dapat menjadi pembelajaran bagi point of entry yang lain dalam meningkatkan kapasitas inti.

 

5.    Identifikasi sumber daya yang dapat dimobilisasi pada cluster yang berkaitan dengan kesiapsiagaan menghadapi pandemic.

Pada bahasan ini masing-masing negara anggota menyampaikan usul terhadap hal- hal apa yang dimasukkan sebagai bagian dari sumber daya yang apabila terjadi keadaan darurat baik itu PHEIC maupun bencana dapat digunakan oleh negara – negara anggota melalui mekanisme yang sama seperti permintaan vaksin dan anti viral dalam keadaan darurat.

Yang menjadi bagian dari sumber daya /  resources sendiri adalah Man power (manusia), logistic, dan budget. Dengan disepakatinya hal ini maka negara anggota ASEAN dapat saling membantu.

6.    Identifikasi keberlanjutan kegiatan prioritas tahun 2015 – 2016.

kegiatan hari 2 ditutup pada pukul 17.30 wib.

Hari 3

Kegiatan pada hari 3 dimulai pukul 09.00 WIB dengan agenda pembahasan sebagai berikut:

1.    Kesimpulan pertemuan kelompok kerja ASEAN dalam kesiapsiagaan dan respon menghadapi pandemic. Kegiatan berupa pembahasan satu persatu yaitu:

1.1  finalisasi keberlanjutan aktivitas tahun 2015 -2016

1.2  finalisasi aktivitas dan target regional  untuk cluster 2.

2.    Adopsi laporan pertemuan AWGPPR ke – 6; topic ini dibahas oleh secretariat WHO.

Pada topic ini membahas mengenai pembuatan draft laporan pertemuan AWGPPR ke-6

3.    Acara penutupan dilaksanakan pada pukul 12 .00 wib , ditutup oleh Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Bapak dr. Sigit P.

4.    Setelah makan siang delegasi dari negara anggota ASEAN yang hadir mengikuti kegiatan City Tour .

Demikian laporan pertemuan kelompok kerja negara-negara ASEAN dalam kesiapsiagaan dan response terhadap pandemi penyakit yang dilaksanakan di Hotel Grand Mercure Kemayoran- Jakrta – Indonesia.(taz-mania)

KOMENTAR

Tinggalkan Pesan





Ada yang bisa kami bantu?