News Details
![](https://bbkkmakassar.kemkes.go.id/assets/img/news/ff98579446404c9817725076cc8df0df.png)
CEGAH LEPTOSPIROSIS, WILAYAH KERJA PELABUHAN MAKASSAR BALAI BESAR KEKARANTINAAN KESEHATAN MAKASSAR LAKUKAN EDUKASI
Makassar. Leptospirosis yang disebut juga dengan Penyakit Kencing Tikus atau
Demam Urin Tikus merupakan penyakit disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. yang
ditularkan baik secara langsung atau tidak langsung dari hewan ke manusia.
Di Indonesia,
Leptospirosis terutama disebarkan oleh tikus meskipun dapat pula ditularkan
melalui anjing, babi dan lainnya dengan melepaskan bakteri Leptospira sp.
melalui urine ke lingkungan baik tanah maupun air. Bakteri ini masuk ke tubuh
manusia melalui kulit yang terluka atau melalui selaput mukosa.
Balai Besar
Kekarantinaan Kesehatan Makassar Wilayah Kerja Pelabuhan Makassar rutin melakukan
identifikasi factor risiko di wilayah kerja terutama binang penular penyakit
ini. Survey Leptospira sp. dari specimen tikus telah dilakukan pada tanggal 09
November sampai dengan 1 Desember 2023 yang selanjutnya dikirim ke Balai Besar
Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Surabaya dan hasil pemeriksaan PCR
Leptospira sp. terdapat hasil positif. Hal ini tentunya menjadi perhatian
apalagi di Musim Hujan.
Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Puncak Musim Hujan
2023/2024 di Sebagian Besar Wilayah Indonesia diperkirakan terjadi pada bulan
Januari dan Februari 2024, hal ini tentunya semakin berpotensi menimbulkan risiko
Leptospirosis di Pelabuhan Laut Makassar.
Sebagai bentuk upaya pencegahan, Wilker Pelabuhan laut makassar melaksanakan Edukasi Pencegahan Penyakit Leptospirosis kepada penumpang, pengunjung dan masyarakat pelabuhan. Kegiatan dilaksanakan pada hari jumat tanggal 18 Januari 2024 di Lantai I dan Lantai II Terminal Penumpang Pelabuhan Makassar. Kegiatan edukasi dilaksanakan dengan menyasar penumpang secara individu atau berkelompok oleh tim Pelabuhan. Kegiatan diikuti oleh Kepala Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Makassar dr. Abbas Zavey Nurdin, Sp.Ok.,MKK, dr. Kesia Patongloan, Diana Abdullah, S.Kep.,Ns, Masriani, S.Kep.Ns, Ridwan SKM dan Mahasiswa magang dari Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia. Selain penyuluhan juga dilakukan pemasangan poster pencegahan penyakit leptospirosis di terminal agar bisa dibaca oleh Penumpang, Pengunjung dan Masyarakat Pelabuhan.
Pada kesempatan
tersebut disampaikan pencegahan penyakit leptospirosis diantaranya dengan
menjaga kebersihan lingkungan, berperilaku hidup bersih dan sehat dengan
menjaga kebersihan diri, sering mencuci tangan dengan sabun atau alkohol
setelah beraktifitas, Menyimpan makanan dan minuman dengan baik, membuang
sampah pada tempatnya, menghindari genangan air, menutup luka yang berpotensi
masuknya bakteri, membasmi tikus di kantor dan diarea kerja serta pencegahan
lainnya.
Tim Pelabuhan Makasar juga telah berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Makassar, PT. Pelindo (Persero) 4 Makassar dan lintas sektor lainnya untuk melakukan upaya upaya pencegahan penyakit ini. Besar harapan Penyakit Leptospirosis dapat dicegah dengan baik. ABZAN
Latest News
- KEMITRAAN DIKLAT BBKK MAKASSAR DILEBARKAN DENGAN KERJASAMA PENDIDIKAN NON KESEHATAN
- PERKUAT IMPLEMENTASI KEKARANTINAAN KESEHATAN, BBKK MAKASSAR MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO
- Tingkatkan Keamanan Pangan, BBKK Makassar Laksanakan Edukasi bagi Penjamah Makanan di Lingkungan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin
- Upaya Tingkatkan Implementasi SSm Pengangkut : KSOP Makassar gelar Rapat Koordinasi
- PENGAWASAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN PENYAKIT MENULAR DI BALAI BESAR KARANTINA HEWAN, IKAN DAN TUMBUHAN (BBKHIT) WILKER PELABUHAN MAKASSAR