News Details
![](https://bbkkmakassar.kemkes.go.id/assets/img/news/ac6620c4f059ecf2ff76851ffba06687.jpg)
Vaksin Palsu Meresahkan Masyarakat
Jagat
raya dunia kesehatan masyarakat Indonesia kembali dikagetkan dengan
ditemukannya peredaran vaksin palsu,
investigasi sementara dilaporkan kejadian ini telah berlangsung
tidak kurang dari sepuluh tahun
belakangan. Sungguh ironis, kalau memang peredaran vaksin palsu tidak terpantau
dari awal, sebab bisa saja banyak orang terlibat dan dilibatkan dalam masalah
vaksin palsu ini. Berita yang dilansir media (Kompas, 15-07-‘16), melaporkan 14
rumah sakit dan 8 klinik/bidan praktek
dinyatakan sebagai penerima distribusi vaksin palsu, artinya bukan tidak
mungkin sentra dan tempat perawatan
tersebut telah menggunakan vaksin palsu untuk melayani pasien, dalam hal ini anak (bayi dan balita) adalah kelompok usia paling membutuhkan
vaksin, bisa dibayangkan kelompok usia
inilah berisiko ‘high-risk’ tinggi karena
dengan pemberian vaksin dapat menjaga dan memproteksi diri dari berbagai
ancaman penyakit, mengapa sangat perlu anak diberikan
vaksin? Karena daya tahan ‘imun’ tubuh belum cukup untuk menangkal penyakit infeksi yang penularannya sangat
cepat di tengah masyarakat.
Vaksinas
Vaksinasi adalah pemberian vaksin yang berisi kuman atau patogen yang terukur, ke dalam tubuh, sehingga dapat merangsang terbentuknya antibodi atau zat imun dalam mencegah penyakit tertentu yang menginfeksi tubuh seseorang. Vaksin merupakan supspensi mikroorganisme antigen (virus atau bakteri patogen) yang permukaan/toksinnya telah dimatikan atau dilemahkan. Pemberian vaksin menyebabkan tubuh bereaksi membentuk antibodi, sehingga kebal atau ‘imun’ terhadap penyakit infeksi di kemudian hari, anak yang divaksinasi bisa tercegah dan kebal dengan penyakit tertentu, berbeda dengan anak yang tidak divaksinasi maka nantinya kebal terhadap penyakit setelah sembuh dari penyakit tertentu.
Vaksinasi bukanlah tindakan pengobatan melainkan sebatas pencegahan dalam menangkal bibit penyakit. Anak sangat membutuhkan vaksin, karena secara fisiologis daya tahan tubuh belum optimal terbentuk. Terdapat lima program wajib untuk pemberian vaksin pada imunisasi anak, untuk penyakit tuberkulosis (BCG), penyakit dipteri, pertusis dan tetanus (DPT), penyakit polio (Polio), dan penyakit campak (Campak). Beberapa vaksin lainnya berupa anjuran untuk diberikan, antara lain vaksin hepatitis B dan meningitis.
Sekilas tentang vaksin
Vaksin palsu
Kita semuanya bersepakat bahwa `barang` apa saja yang
palsu, cenderung menimbulkan reaksi `resistensi` penolakan di tengah masyarakat
luas, tidak terkecuali isu merebaknya peredaran vaksin palsu. Dengan
terungkapnya beberapa fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan klinik
sebagai penerima distribusi vaksin palsu, tentunya menambah panjang cerita
‘pelayanan kesehatan di negeri ini masih jauh dari harapan’, masyarakat nota-bene masih sangat banyak ‘awam’
tentang pengobatan, apatah lagi dengan membedakan yang mana vaksin orginal/asli
dan imitasi/palsu, masyarakat awam dalam posisi paling dirugikan. Beberapa masalah
kesehatan akan ditimbulkan dengan pemberian vaksin palsu, antara lain bayi dan balita
akan dengan mudah jaringan tubuh terinfeksi penyakit (bakteri dan virus), bisa menimbulkan respon tubuh seperti alergi,
nafsu makan berkurang, nafas lebih cepat dari biasanya dan juga bisa berakibat
bayi dan anak mengalami keracunan. Paling menghawatirkan adalah munculnya efek
‘side-effect’ samping dan menetap pada organ yang tepapar dengan vaksin palsu.
Masyarakat menaruh harapan besar pada aparat hukum untuk menindak tegas pelaku produsen vaksin palsu dan jaringannya. Allahuallam Bisysyawwabe.
Latest News
- KEMITRAAN DIKLAT BBKK MAKASSAR DILEBARKAN DENGAN KERJASAMA PENDIDIKAN NON KESEHATAN
- PERKUAT IMPLEMENTASI KEKARANTINAAN KESEHATAN, BBKK MAKASSAR MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO
- Tingkatkan Keamanan Pangan, BBKK Makassar Laksanakan Edukasi bagi Penjamah Makanan di Lingkungan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin
- Upaya Tingkatkan Implementasi SSm Pengangkut : KSOP Makassar gelar Rapat Koordinasi
- PENGAWASAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN PENYAKIT MENULAR DI BALAI BESAR KARANTINA HEWAN, IKAN DAN TUMBUHAN (BBKHIT) WILKER PELABUHAN MAKASSAR