News Details

Tim Pengendalian Vektor dan Bpp Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar Berwisata Ilmiah ke Loka Litbang P2B2 Ciamis

Info
dikirim pada Dec 17, 2016 9:44 PM
oleh: Tim Pengendalian Vektor dan BPP, Editor : Abdul Rahman Mustafa, SKM

Dalam rangka peningkatan Kapasitas SDM. pada tanggal 14s.d 18 Nopember 2016  Tim Pengendali Vektor dan BPP KKP Kelas I Makassar Berwisata Ilmiah ke Loka Litbang P2B2 Ciamis di Pangandaran



Mendengar nama Pangandaran, siapa pun akan terbayang pantainya yang indah.  Pangandaran di Selatan Jawa Barat memang obyek wisata andalan Jawa Barat. Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa di Pangandaran juga terdapat obyek wisata ilmiah yang takkalah menarik, yaitu Teater Nyamuk lengkap dengan Museum Nyamuk.

Apabila Pantai Pangandaran menjadi tujuan wisata utama Anda, tidak dengan Tim Pengendali Vektor KKP Kelas I Makassar, tujuannya berkunjung ke Pangandaran untuk mengikuti Diklat Entomologi sekaligus berwisata ilmiah diLoka Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Kementerian Kesehatan RI. lokasinya di pinggir Jalan Raya Pangandaran Km 03, tidak sulit dijangkau. Menurut Penanggung Jawab Wisata Ilmiah Loka Litbang P2B2 Firda Yanuar, ada empat lokasi yang bisa dikunjungi, yakni Teater Nyamuk, Museum Nyamuk, koleksi Tanaman Obat Malaria dan Pengusir Nyamuk (Tompen), serta Insektarium.

Keberadaan lokasi obyek wisata ilmiah itu terkait erat dengan penelitian Loka Litbang P2B2 di selatan Ciamis yang merupakan daerah endemis malaria.

Selama berada disana Tim banyak memperoleh ilmu pengetahuan khususnya dibidang Entomolog. Kegiatan Diklat Entomologi ini di buka langsung oleh Kepala Loka Litbang P2B2 Ciamis Bapak Lukman Hakim, SKM.,M.Epid : keberadaan Loka Litbang di Pangandaran tentunya saling menguntungkan antara Pemda Pangandaran dan Loka Litbang P2B2 karena wisatawan yang berkunjung ke obyek Wisata di Pangandaran, selain berwisata dipantainya yang indah pengunjung juga bisa berilmiah/menambah pengetahuan tentang nyamuk di Loka Litbang Ciamis, begitupun sebaliknya pengunjung yang berilmiah di Loka Litbang Ciamis bisa berwisata di Pantai Pangandaran yang indah.

Ada empat materi yang menjadi fokus pada pelaksanaan Diklat Entomologi di Loka Litbang P2B2 Ciamis di Pangandaran yaitu Identifikasi Genera Jentik dan Nyamuk Dewasa, Deteksi VirusDengue dengan Metode Imunositokimia, Pembedahan Ovarium dan Kelenjar Ludah, dan Resistensi Serangga terhadap Insektisida.

Identifikasi genera jentik dan nyamuk dewasa dilakukan untuk mengetahui genus s.d species jentik dan nyamuk dewasa yang ditemukan. serta mengetahui taksa nyamuk (vektor), sehingga dapat dilakukan pengendalian vektor yang efektif dan efisien. Dalam materi ini peserta diberikan pengetahuan mulai dari Taksonomi, Morfologi, sampai dengan siklus hidup nyamuk (Aedes, Culex, Mansonia, Armigeres, dan Toxorychites.


Deteksi Virus Dengue dengan Metode Imunositokimia, Metode Imunositokimia diketahui memiliki sensitifitas yang tinggi sehingga antigen dengan kadar rendah bisa terdeteksi. Metode ini memiliki kelebihan karena tidak memerlukan peralatan khusus, yaitu dapat dilakukan hanya dengan mikroskop binokuler compound yang banyak tersedia di laboratorium-laboratorium, serta tidak memerlukan keterampilan tertentu. Dengan metode Imunositokimia ini, peserta dapat mengetahui subcellular compartment yang mengandung antigen. Metode Imunositokimia menggunakan suatu antibody yang spesifik terhadap proteinantigen tertentu yang diekspresikan pada epitop tertentu.

Pembedahan Ovarium bertujuan untuk mengetahui perkiraan umur nyamuk. secara fisiologis dapat dilihat dari kondisi ovarium nyamuk. Bila terdapat ovarium yang membesar satu berarti nyamuk pernah bertelur satu kali atau sudah pernah mengalami satu siklus gonotropik atau satu dilatasi, bila terdapat dua pembesaran ovarium berarti dua kali siklus gonotropik atau dua dilatasi, dan seterusnya. Satu siklus gonotropik atau satu dilatasi diperkirakan empat hari, sehingga untuk memperkirakan umur fisiologis nyamuk yang tertangkap yaitu dari jumlah dilatasi dikalikan empat hari. Untuk mengetahui rata-rata nyamuk di suatu wilayah, dapat dilakukan pembedahan nyamuk-nyamuk yang ditangkap untuk memeriksa keadaan ovarium dibawah mikroskop. Apabila ujung-ujung pipa udara (Tracheolus) pada ovarium masih menggulung dan ovarium belum membesar, berarti nyamuk itu belum pernah bertelur (nulli parous) apabila pipa-pipa udara sudah terurai / terlepas gulungannya serta ovarium pernah membesar maka nyamuk itu sudah pernah bertelur (parous).










Resistensi Serangga terhadap Insektisida

Deteksi dini resistensi vektor terhadap insektisida dilakukan sebagai informasi program untuk pemilihan insektisida yang tepat dalam pengendalian vektor secara lokal spesifik. Deteksiresistensi vektor terhadap insektisida dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya deteksi secara konvensional dengan metode standar WHO susceptibility test menggunakan impregnated paper.

Susceptibility kit Suatu set peralatan yang digunakan untuk mengukur kekuatan nyamuk dewasa terhadap racun serangga. Sedangkan Impregneted paper adalah bahan yang berbentuk lembaran dengan satuan set/kotak yang berfungsi menyerap insektisida dan dipergunakan untuk tessusceptibility nyamuk/ vektor.


Selama kegiatan berlangsung peserta Diklat sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan, hal ini tidak terlepas dari rasa ingin tahu peserta diklat yang begitu besar serta Tim Pengajar dan pendamping Diklat yang begitu semangat dan bersahabat sehingga kegiatan DiklatEntomologi ini dapat terlaksana sesuai dengan harapan peserta Diklat, bahkanmelebihi Espektasi sebelumnya. ^_^

Selain menerima materi dan praktek tentang nyamuk peserta Diklat juga berkunjung ke teater nyamuk, museum nyamuk, tanaman obat malaria dan pengusir nyamuk, dan insektarium.

 

Teater Nyamuk adalah ruangan berukuran 9 meter x 18 meter layaknya bioskop. Di ruangan bertempat duduk 120 buah ini pengunjung disajikan film documenter siklus hidup nyamuk pada layar berukuran 3 meter x 4 meter. Di Museum Nyamuk pengunjung bisa melihat berbagai genus nyamuk yang diawetkan, peralatan menangkap nyamuk, serta video tentang bionomik nyamuk, informasi seputar dimana nyamuk hidup dan dapat menularkan penyakit apa saja, serta daur hidup nyamuk. Di museum ini kita bisa melihat dari dekat nyamuk dari genus Aedes,Culex, Armigeres,,  Mansonia, dan Toxorhyncites.


Tanaman Obat Malaria Pengusir nyamuk(Tompen)

Di lokasi Tompen, pengunjung dapat melihat koleksi tanaman obat malaria dan pengusir nyamuk. Pemandu dari Loka Litbang P2B2 akan setia menemani dan menjelaskan secara detail kegunaan setiap tanaman. Misalnya, tanaman sambiloto (Andropogon paniculata) berguna sebagai obat demam, tanaman anak nakal (Duranta repen) sebagai obat malaria, dan tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli), sereh wangi (Andropogenzizanioides)  sebagai pengusir nyamuk.

Jika di Museum Nyamuk pengunjung hanya melihat koleksi nyamuk yang diawetkan, di Insektarium, nyamuk-nyamuk hidup sengaja dipelihara untuk kepentingan penelitian .Pengunjung juga bisa melihat telur nyamuk dan beragam jenis ikan pemakan jentik.


Setelah mengikuti Diklat EntomologiPeserta diharapkan memperoleh pengetahuan untuk meningkatkan kapasitas dalam upaya pengendalian vektor di wiayah kerja KKP Kelas I Makassar

Museum Nyamuk terbuka untuk siapa saja. Bahkan, Loka Litbang P2B2 juga punya paket wisata danpelatihan. Selain mengunjungi empat lokasi tadi, peserta Diklat juga diajak kelapangan untuk belajar bagaimana menangkap nyamuk malam hari dan mengetahui tempat perindukannya.

KOMENTAR

Tinggalkan Pesan





Ada yang bisa kami bantu?