News Details
![](https://bbkkmakassar.kemkes.go.id/assets/img/news/18248f40e09ec2ec212792a38665bf4e.jpg)
SAMBUT PENYELENGARAAN IBADAH HAJI 1440 H, KKP KELAS I MAKASSAR HADIRI PERTEMUAN PENYUSUNAN RKO 2019 DI YOGYAKARTA
Yogyakarta - Rencana perjalanan ibadah haji tahun 2019, boleh
dikatakan masih jauh, namun persiapan telah dilakukan pemerintah dalam rangka
memfasilitasi penyelenggaraan ibadah haji 2019, khususnya pelayanan kesehatan
haji di embarkasi dimana operasional haji dimulai tanggal 6 Juli 2019. Kantor Kesehatan Pelabuhan
(KKP) Kelas I Makassar sebagai kordinator Bidang Kesehatan di embarkasi
Ujung Pandang turut hadir dalam pertemuan
Penyusunan Rencana Kebutuhan Obat
(RKO) yang diselengarakan oleh Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan di Hotel Harper Mangkubumi, Yogyakarta, tanggal 6 – 8 Februari 2019.
Kepala Seksi Perencanaan selaku ketua panitia pelaksana kegiatan, Ahadi
Wahyu Hidayat, S.Sos menjelaskan bahwa tujuan pertemuan ini adalah untuk menyusun
rencana kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan di embarkasi haji tahun 2019, agar
diperoleh recana kebutuhan obat dan perbekes yang sesuai dalam rangka menjamin ketersediaan
obat dan perbekalan kesehatan selama penyelenggaraan ibadah haji 2019.Peserta pada
pertemuan tersebut dihadiri 18 KKP embarkasi/debarkasi, Puskeshaji, dan Direktorat
Tata Kelola Obat Publik dan Perbekes.
Sementara itu pada sambutan Direktur Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan, dalam hal ini diwakili oleh kepala Sub-Direktorat Perencanaan dan Penilaian
Ketersediaan, bapak Martin Sirait,
menyampaikan amanat Undang Undang No 13 tahun 2008, bahwa pemerintah berkewajiban
melakukan pembinaan, pelayanan dan perlindungan dengan menyediakan layanan administrasi,
bimbingan ibadah haji, akomodasi, transpotasi, pelayanan kesehatan, keamanan,
dan hal hal lain yang diperlukan oleh jamaah haji.
Embarkasi/debarkasi merupakan tempat pemeriksaan akhir dalam penentuan
laik atau tidaknya jamaah untuk melaksanakan ibadah haji. Posisi strategis embarkasi/debarkasi
sangat beresiko dan rawan terjadinya masalah kesehatan dengan adanya kemungkinan
penularan penyakit secara lintas wilayah.Untuk mengatasi masalah tersebut perlu
dilakukan upaya kuratif dan preventif dalam penyelenggaraan kesehatan jamaah
haji di embarkasi/debarkasi. Obat merupakan komponen yang sangat penting dan tidak
tergantikan dalam upaya pelayanan kesehatan jamaah haji sehingga perlu dijamin ketersediannya
dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk pelayanan kesehatan di
embarkasi/debarkasi. Oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan kebutuhan obat
dan perbekalan kesehatan (Perbekkes) melalui analisa kebutuhan baik jenis maupun
jumlah obat yang sesuai kebutuhan.
Hari kedua pertemuan diawali dengan pemaparan materi Kebijakan Pengelolaan
Obat, Perbekkes dan Vaksin Haji Tahun 1440 H/2019 M, oleh Direktur Tata Kelola Obat
Publik dan Perbekalan Kesehatan, dalam hal ini disampaikan langsung oleh kepala
Sub-Direktorat Perencanaan dan Penilaian Ketersediaan, bapak Martin Sirait. Beliau
menjelaskan bahwa semua problematika terkait paket/jenis obat dan perbekkes untuk
kesehatan haji khususnya di embarkasi/debarkasi tahun lalu telah dievaluasi dan
diharapkan tidak terjadi permasalahan yang sama. Beliau juga menekankan perlunya
meningkatkan koordinasi khususnya di lingkup Kantor KesehatanPelabuhan, maupun dengan
tingkat pusat.
Setelah jeda, lalu dilanjutkan materi selanjutnya tentang Kebijakan Pelayanan
Kesehatan Haji di Embarkasi oleh Kepala Pusat Kesehatan Haji, dalam hal ini disampaikan
oleh ibu Ariyani, SSi, Apt. Dalam kesempatan tersebut beliau menyampaikan bahwa
salah satu tempat pelayanan kesehatan haji di Indonesia diselenggarakan di
embarkasi/debarkasi. Karena itu perlunya persiapan dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan di daerah yang memiliki embarkasi. Mengenai perencanaan obat di
embarkasi dibuat oleh KKP ditujukan kepada Direktorat Tata Kelola Obat Publik. Untuk
tahun 2019, pengadaan obat dan perbekkes haji masih berdasarkan pada Formularium
Obat dan perbekkes Haji tahun 2016 dengan mengunakan metode lelang dan
e-purchasing.
Setelah materi usai, kemudian dilanjutkan dengan Desk Rencana Kebutuhan Obat
dan Perbekkes, dimana panitia membagi 3 kelompok sehingga bisa berjalan lebih efektif.
Selanjutnya pemaparan hasil rekapitulasi Rencana Kebutuhan Obat Embarkasi Haji
Tahun 2019 oleh Kasie Perencanaan, Bapak Ahadi Wahyu Hidayat, S.Sos.
Sebagai rangkaian terakhir kegiatan, pada penutupan yang dibawakan oleh bapak
Martin Sirait, menyampaikan kiranya pertemuan ini bisa segera di tindak lanjuti
oleh peserta, dengan mengirimkan usulan resmi. (Akbar)
Latest News
- KEMITRAAN DIKLAT BBKK MAKASSAR DILEBARKAN DENGAN KERJASAMA PENDIDIKAN NON KESEHATAN
- PERKUAT IMPLEMENTASI KEKARANTINAAN KESEHATAN, BBKK MAKASSAR MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO
- Tingkatkan Keamanan Pangan, BBKK Makassar Laksanakan Edukasi bagi Penjamah Makanan di Lingkungan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin
- Upaya Tingkatkan Implementasi SSm Pengangkut : KSOP Makassar gelar Rapat Koordinasi
- PENGAWASAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN PENYAKIT MENULAR DI BALAI BESAR KARANTINA HEWAN, IKAN DAN TUMBUHAN (BBKHIT) WILKER PELABUHAN MAKASSAR