News Details

Preventive Measures : Survey Kepadatan dan Identifikasi Jentik Nyamuk Aedes Aegypti di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar

Info
dikirim pada Jul 15, 2022 6:47 AM
oleh: Helpi Sopian Mokodompit, SKM dan Nurul Hikma

Pelabuhan laut dan udara merupakan pintu gerbang lalu-lintas barang, orang dan alat transportasi, baik dari dalam maupun luar negeri. Seiring dengan meningkatnya arus pariwisata, perdagangan, migrasi dan teknologi maka kemungkinan terjadinya penularan penyakit melalui alat transportasi semakin besar. Penularan penyakit dapat disebabkan oleh binatang maupun vektor pembawa penyakit seperti nyamuk, lalat, pinjal, kecoa, dan tungau (Ririh dan Anni, 2008).

Nyamuk merupakan satu diantara serangga yang sangat penting dalam dunia kesehatan, karena dapat bersifat ektoparasit pengganggu yang merugikan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Nyamuk tergolong serangga yang cukup tua di alam dan telah mengalami proses evolusi serta seleksi alam yang panjang sehingga menjadikan insekta ini sangat adaptif tinggal bersama manusia (Majidah dkk, 2008).

Salah satu jenis nyamuk yang menyumbang masalah kesehatan yang cukup besar adalah Aedes Aegypti. Tempat hinggap yang disenangi jenis nyamuk ini ialah benda-benda yang tergantung, seperti : pakaian, kelambu atau tumbuh-tumbuhan di dekat berkembang biaknya. Biasanya di tempat yang agak gelap dan lembab. Setelah masa istirahat selesai, nyamuk itu akan meletakkan telurnya pada dinding bak mandi/WC, tempayan, drum, kaleng, ban bekas, dan lain-lain (Depkes RI, 2014).

Nyamuk Aedes Aegypti dapat menularkan beberapa penyakit seperti, Demam Berdarah Dengue (DBD), Yellow Fever (demam kuning), zika dan chikungunya. Hal ini disebabkan adanya virus yang menyebabkan penyakit tersebut dapat hidup dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti sehingga penyakit tersebut dapat ditularkan oleh seseorang yang menderita penyakit kemudian digigit nyamuk Aedes Aegypti lalu nyamuk tersebut menggigit orang lain maka terjadilah penularan penyakit (ECDC, 2014)

Salah satu tugas pokok dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dalam mencegah masuk-keluarnya penyakit dari atau ke luar negeri adalah melalui Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) di pelabuhan dan alat transportasi. Upaya ini dilakukan untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit serta meminimalisasi dampak risiko lingkungan terhadap masyarakat. Salah satu kegiatan dalam pemberantasan vektor yaitu pengendalian nyamuk yang meliputi survey jentik dan nyamuk dewasa, identifikasi jentik dan nyamuk dewasa, pemberantasan jentik dan nyamuk dewasa, dan diseminasi informasi hasil pengendalian (Christopher, 2009).

Kegiatan survey nyamuk dilaksanakan oleh KKP Kelas I Makassar secara rutin setiap bulan. Dalam tulisan ini dilaporkan kegiatan pada bulan Maret 2022. Survey dilaksanakan pada tanggal 14 s.d 15 Maret 2022 di Perimeter Area Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Makassar. Kegiatan survey dilakukan oleh pegawai Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan KKP Kelas I Makassar yang dibantu oleh kader vektor dan mahasiswa magang Universitas Tadulako Palu. Jentik nyamuk yang telah didapatkan akan diidentifikasi untuk mengetahui jenis jentik yang ditemukan menggunakan prosedur yang telah ditetapkan. Berikut adalah hasil survey kepadatan dan identifikasi jentik nyamuk Aedes Aegypti yang telah  


 

Tabel 1. Hasil survey Kepadatan Jentik Nyamuk di Wilayah Kerja Pelabuhan Soekarno-Hatta, Tanggal 14-15 Maret Tahun 2022

 

 

No

 

 

 

Nama Gedung

 

?

Gedung

? TPA

 

 

Jenis

Spesies

Dalam Gedung

Luar Gedung

(+)

(-)

(+)

(-)

1

Gedung A

1

0

7

0

5

 

2

Gedung B

4

1

10

0

8

Aedes aegypti,culex

3

Gedung C

1

1

3

0

2

Aedes aegypti

4

Gedung D

3

0

2

1

6

Aedes aegypti

5

Gedung E

3

0

1

2

20

Aedes aegypti,culex

6

Gedung F

2

0

7

2

0

Aedes aegypti

7

Gedung G

2

2

1

0

0

Aedes aegypti,albopictus

8

Gedung H

1

0

2

0

0

 

9

Gedung I

1

0

24

0

0

 

10

Gedung J

2

1

3

0

0

Aedes aegypti

11

Gedung K

1

0

0

0

10

 

12

Gedung L

1

0

4

0

1

 

13

Gedung M

2

1

3

0

4

Aedes aegypti

14

Gedung N

1

1

9

0

0

          Culex

Jumlah

25

7

76

5

56

 

*Note: Nama Gedung disamarkan

  Jumlah kontainer yang diperiksa sebanyak 144 TPA, 83 kontainer di dalam Kantor A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, L, M, N, M dan 61 kontainer di luar gedung A, B, C, D, E, F, K, L, dan M. Sampel jentik yang ditemukan kemudian diambil menggunakan pipet dan dimasukkan ke dalam botol vial Jentik lalu diidentifikasi menggunakan mikroskop. Hasil pengamatan tersebut menunjukkan dari 144 kontainer yang diperiksa 12 kontainer positif jentik terdiri dari spesies jentik aedes aegypti sp, Culex sp dan aedes  Albopictus sp, lebih jelasnya dapat dilihat dari data di bawah ini:


 

Tabel 2. Hasil Identifikasi Jentik Nyamuk di Wilayah Kerja

Pelabuhan Soekarno-Hatta, Tanggal 14-15 Maret Tahun 2022

No

Lokasi Pengambilan Jentik

Hasil Identifikasi

Ket

1

 

WC Gedung C

(Jentik 1dan 2)

 

·       Larva Memiliki Siphon Pendek dan Hitam

·       Segmen Abdomen 7 Terdapat Rambut Seperti Trisula

·       Habitat Bag mandi

Aedes Aegypti

 

 

 

2

 

Vas Bunga Gedung F

(Jentik 1, 2 dan 3)

 

·       Larva Memiliki Siphon Pendek dan Hitam

·       Segmen Abdomen 7 Terdapat Rambut Seperti Trisula

·       Habitat Vas Bunga

Aedes Aegypti

 

 

3

Dispenser Gedung N

(Jentik 1)

·       Larva Mempunyai Siphon Panjang dan Agak Runcing

·       Mempunyai Bulu Tuff dan Acus

·       Habitat Dispenser

Culex

 

 

 

 

 

4

 

Dispenser Gedung B

(Jentik 1)

 

 

Kantin Gedung B

(Jentik 2 dan 3)

 

·       Larva Memiliki Siphon Pendek dan Hitam

·       Segmen Abdomen 7 Terdapat Rambut Seperti Trisula

·       Habitat Dispenser

Aedes Aegypti

·       Larva Mempunyai Siphon Panjang dan Agak Runcing

·       Mempunyai Bulu Tuff dan Acus

·       Habitat Ember

Culex

 

 

 

 

 

 

5

 

 

Gedung E

(Jentik 1)

 

 

 

Gedung E

(Jentik 2 dan 3)

 

·       Larva Mempunyai Siphon Panjang dan Agak Runcing

·       Mempunyai Bulu Tuff dan Acus

·       Habitat Ban Bekas

Culex

·       Larva Memiliki Siphon Pendek dan Hitam

·       Segmen Abdomen 7 Terdapat Rambut Seperti Trisula

·       Habitat Ban Bekas

Aedes Aegypti

 

 

 

 

 

 

6

 

Gedung G

(Jentik 1)

 

 

 

 

Gedung G

(Jentik 2)

Gedung G

(Jentik 3)

·       Larva Memiliki Siphon Pendek dan Hitam

·       Segmen Abdomen 7 Bagian Kiri dan Kanan Terdapat Barisan Rambut

·       Habitat Ban Bekas

 

Aedes Albopiktus

 

·       Larva Memiliki Siphon Pendek dan Hitam

·       Segmen Abdomen 7 Terdapat Rambut Seperti Trisula

·       Habitat Ban Bekas dan Drum

Aedes Aegypti

 7

Vas Bunga Mushollah Gedung E

(Jentik 1 dan 2)

·       Larva Mempunyai Siphon Panjang dan Agak Runcing

·       Mempunyai Bulu Tuff dan Acus

·       Habitat Vas Bunga

Culex

8

Dispenser Gedung J

·       Larva Memiliki Siphon Pendek dan Hitam

·       Segmen Abdomen 7 Terdapat Rambut Seperti Trisula

·       Habitat Dispenser

Aedes Aegypti

 

 

9

 

 

Pot Bunga Gedung A

(Jentik 1, 2 dan 3)

 

·       Larva Memiliki Siphon Pendek dan Hitam

·       Segmen Abdomen 7 Terdapat Rambut Seperti Trisula

·       Habitat Pot Bunga

Aedes Aegypti

10

Vas Bunga Gedung L

·       Larva Memiliki Siphon Pendek dan Hitam

·       Segmen Abdo   men 7 Terdapat Rambut Seperti Trisula

·       Habitat Vas Bunga

Aedes Aegypti