News Details

Preventive Measures : Survey Kepadatan dan Identifikasi Jentik Nyamuk Aedes Aegypti di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar
Pelabuhan laut dan
udara merupakan pintu gerbang lalu-lintas barang, orang dan alat transportasi, baik dari dalam maupun luar negeri. Seiring dengan meningkatnya arus pariwisata, perdagangan, migrasi dan teknologi maka kemungkinan terjadinya penularan penyakit melalui alat transportasi semakin besar. Penularan penyakit
dapat disebabkan oleh binatang maupun vektor pembawa penyakit seperti nyamuk, lalat, pinjal, kecoa,
dan tungau (Ririh dan Anni, 2008).
Nyamuk merupakan
satu diantara serangga yang sangat penting dalam dunia kesehatan,
karena dapat bersifat ektoparasit
pengganggu yang merugikan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Nyamuk
tergolong serangga yang cukup tua di alam dan telah mengalami proses evolusi
serta seleksi alam yang panjang sehingga menjadikan insekta ini sangat adaptif
tinggal bersama manusia (Majidah dkk, 2008).
Salah satu jenis nyamuk yang
menyumbang masalah kesehatan yang cukup besar adalah Aedes Aegypti. Tempat
hinggap yang disenangi jenis nyamuk ini ialah benda-benda yang tergantung,
seperti : pakaian, kelambu atau tumbuh-tumbuhan di dekat berkembang biaknya.
Biasanya di tempat yang agak gelap dan lembab. Setelah masa istirahat selesai,
nyamuk itu akan meletakkan telurnya pada dinding bak mandi/WC, tempayan, drum,
kaleng, ban bekas, dan lain-lain (Depkes RI, 2014).
Nyamuk Aedes Aegypti dapat menularkan beberapa penyakit seperti, Demam
Berdarah Dengue (DBD), Yellow Fever
(demam kuning), zika dan chikungunya. Hal ini disebabkan adanya virus yang
menyebabkan penyakit tersebut dapat hidup dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti sehingga penyakit tersebut
dapat ditularkan oleh seseorang yang menderita penyakit kemudian digigit nyamuk
Aedes Aegypti lalu nyamuk tersebut
menggigit orang lain maka terjadilah penularan penyakit (ECDC, 2014)
Salah satu tugas
pokok dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dalam mencegah masuk-keluarnya penyakit dari atau ke luar negeri adalah melalui Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) di pelabuhan dan alat transportasi.
Upaya ini dilakukan untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit serta meminimalisasi dampak risiko lingkungan terhadap masyarakat.
Salah satu kegiatan dalam pemberantasan
vektor yaitu pengendalian nyamuk yang meliputi survey
jentik dan nyamuk dewasa, identifikasi jentik dan nyamuk dewasa, pemberantasan jentik dan nyamuk
dewasa, dan diseminasi informasi hasil pengendalian (Christopher,
2009).
Kegiatan survey
nyamuk dilaksanakan oleh KKP Kelas I Makassar secara rutin setiap bulan. Dalam
tulisan ini dilaporkan kegiatan pada bulan Maret 2022. Survey
dilaksanakan pada tanggal 14 s.d 15 Maret 2022 di Perimeter Area Wilayah Kerja
Pelabuhan Laut Makassar. Kegiatan survey dilakukan oleh pegawai Substansi
Pengendalian Risiko Lingkungan KKP Kelas I Makassar yang dibantu oleh kader
vektor dan mahasiswa magang Universitas Tadulako Palu. Jentik nyamuk yang telah
didapatkan akan diidentifikasi untuk mengetahui jenis jentik yang ditemukan
menggunakan prosedur yang telah ditetapkan. Berikut adalah hasil survey
kepadatan dan identifikasi jentik nyamuk Aedes
Aegypti yang telah
Tabel 1. Hasil survey Kepadatan Jentik Nyamuk di Wilayah Kerja
Pelabuhan Soekarno-Hatta, Tanggal 14-15 Maret Tahun 2022
No
|
Nama Gedung |
? Gedung |
? TPA
|
Jenis Spesies |
|||
Dalam Gedung |
Luar Gedung |
||||||
(+) |
(-) |
(+) |
(-) |
||||
1 |
Gedung
A |
1 |
0 |
7 |
0 |
5 |
|
2 |
Gedung
B |
4 |
1 |
10 |
0 |
8 |
Aedes aegypti,culex |
3 |
Gedung
C |
1 |
1 |
3 |
0 |
2 |
Aedes aegypti |
4 |
Gedung
D |
3 |
0 |
2 |
1 |
6 |
Aedes aegypti |
5 |
Gedung
E |
3 |
0 |
1 |
2 |
20 |
Aedes aegypti,culex |
6 |
Gedung
F |
2 |
0 |
7 |
2 |
0 |
Aedes aegypti |
7 |
Gedung
G |
2 |
2 |
1 |
0 |
0 |
Aedes aegypti,albopictus |
8 |
Gedung
H |
1 |
0 |
2 |
0 |
0 |
|
9 |
Gedung
I |
1 |
0 |
24 |
0 |
0 |
|
10 |
Gedung
J |
2 |
1 |
3 |
0 |
0 |
Aedes aegypti |
11 |
Gedung
K |
1 |
0 |
0 |
0 |
10 |
|
12 |
Gedung
L |
1 |
0 |
4 |
0 |
1 |
|
13 |
Gedung
M |
2 |
1 |
3 |
0 |
4 |
Aedes aegypti |
14 |
Gedung
N |
1 |
1 |
9 |
0 |
0 |
Culex |
Jumlah |
25 |
7 |
76 |
5 |
56 |
|
*Note:
Nama Gedung disamarkan
Jumlah
kontainer yang diperiksa sebanyak 144 TPA, 83 kontainer di dalam Kantor A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, L, M, N, M dan
61 kontainer di luar gedung A, B, C, D, E, F, K, L, dan M. Sampel jentik yang
ditemukan kemudian diambil menggunakan pipet dan dimasukkan ke dalam botol vial
Jentik lalu diidentifikasi menggunakan mikroskop. Hasil pengamatan tersebut
menunjukkan dari 144 kontainer yang diperiksa 12 kontainer positif jentik terdiri
dari spesies
jentik aedes aegypti sp, Culex sp dan aedes Albopictus
sp, lebih jelasnya dapat dilihat dari data di bawah ini:
Tabel 2. Hasil Identifikasi Jentik Nyamuk di Wilayah Kerja
Pelabuhan Soekarno-Hatta, Tanggal 14-15 Maret
Tahun 2022
No |
Lokasi Pengambilan Jentik |
Hasil Identifikasi |
Ket |
1
|
WC Gedung C (Jentik 1dan 2)
|
· Larva
Memiliki Siphon Pendek dan Hitam · Segmen
Abdomen 7 Terdapat Rambut Seperti Trisula · Habitat
Bag mandi |
Aedes
Aegypti
|
2
|
Vas Bunga Gedung
F (Jentik 1, 2 dan
3)
|
· Larva
Memiliki Siphon Pendek dan Hitam · Segmen
Abdomen 7 Terdapat Rambut Seperti Trisula · Habitat
Vas Bunga |
Aedes
Aegypti
|
3 |
Dispenser Gedung
N (Jentik 1) |
· Larva
Mempunyai Siphon Panjang dan Agak Runcing · Mempunyai
Bulu Tuff dan Acus · Habitat
Dispenser |
Culex |
4 |
Dispenser Gedung
B (Jentik 1)
Kantin Gedung B (Jentik 2 dan 3)
|
· Larva
Memiliki Siphon Pendek dan Hitam · Segmen
Abdomen 7 Terdapat Rambut Seperti Trisula · Habitat
Dispenser |
Aedes
Aegypti |
· Larva
Mempunyai Siphon Panjang dan Agak Runcing · Mempunyai
Bulu Tuff dan Acus · Habitat
Ember |
Culex |
||
5
|
Gedung E (Jentik 1)
Gedung E (Jentik 2 dan 3)
|
· Larva
Mempunyai Siphon Panjang dan Agak Runcing · Mempunyai
Bulu Tuff dan Acus · Habitat
Ban Bekas |
Culex |
· Larva
Memiliki Siphon Pendek dan Hitam · Segmen
Abdomen 7 Terdapat Rambut Seperti Trisula · Habitat
Ban Bekas |
Aedes Aegypti |
||
6 |
Gedung G (Jentik 1)
Gedung G (Jentik 2) Gedung G (Jentik 3) |
· Larva
Memiliki Siphon Pendek dan Hitam · Segmen
Abdomen 7 Bagian Kiri dan Kanan Terdapat Barisan Rambut · Habitat
Ban Bekas
|
Aedes
Albopiktus
|
· Larva
Memiliki Siphon Pendek dan Hitam · Segmen
Abdomen 7 Terdapat Rambut Seperti Trisula · Habitat
Ban Bekas dan Drum |
Aedes
Aegypti |
||
7 |
Vas Bunga
Mushollah Gedung E (Jentik 1 dan 2) |
· Larva
Mempunyai Siphon Panjang dan Agak Runcing · Mempunyai
Bulu Tuff dan Acus · Habitat
Vas Bunga |
Culex |
8 |
Dispenser Gedung J |
· Larva
Memiliki Siphon Pendek dan Hitam · Segmen
Abdomen 7 Terdapat Rambut Seperti Trisula · Habitat
Dispenser |
Aedes
Aegypti |
9
|
Pot Bunga Gedung A (Jentik 1, 2 dan
3)
|
· Larva
Memiliki Siphon Pendek dan Hitam · Segmen
Abdomen 7 Terdapat Rambut Seperti Trisula · Habitat
Pot Bunga |
Aedes
Aegypti |
10 |
Vas Bunga Gedung
L |
· Larva
Memiliki Siphon Pendek dan Hitam · Segmen
Abdo men 7 Terdapat Rambut Seperti
Trisula · Habitat
Vas Bunga |
Aedes
Aegypti |