News Details

All Indonesia Babak Baru Dalam Deklarasi Kesehatan

Info
dikirim pada Nov 30, -0001 12:00 AM
oleh: Nirwan, SKM.,M.Kes

Pernah merasa repot harus mengisi banyak formulir setelah tiba di Indonesia? Sekarang, semua jadi lebih simple dengan aplikasi All Indonesia. Tak perlu lagi mengisi formulir berulang kali saat mendarat. Cukup isi sekali sebelum tiba, dan seluruh proses kedatangan bisa langsung berjalan lebih cepat. Satu-satunya aplikasi resmi yang memudahkan pelaporan kedatangan. Mulai dari keimigrasian, bea cukai, kesehatan, hingga karantina, semua terintegrasi dalam satu sistem berbasis mobile dan web. Bagi penumpang dengan kebutuhan khusus seperti lansia, difabel, atau anak dibawah umur tanpa pendamping, pemeriksaan juga lebih cepat dan nyaman melalui Corridor Gate yang terhubung langsung dengan All Indonesia. Dengan All Indonesia, satu aplikasi untuk semua proses kedatangan yang lebih mudah, cepat, dan aman.

Sebelum adanya All Indonesia, proses kedatangan pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN) di Indonesia mengharuskan penumpang mengisi berbagai jenis formulir secara terpisah. Seperti, Electronic Customs Declaration (e-CD) untuk bea cukai, satusehat healt pass (SSHP) untuk karantina kesehatan, serta proses imigrasi yang dilakukan secara manual. Kondisi ini membutuhkan waktu yang lama, dan meningkatkan risiko kesalahan input data, duplikasi informasi, dan mengurangi pengalaman perjalanan yang nyaman bagi penumpang. Aplikasi All Indonesia, menciptakan sebuah sistem yang lebih terstruktur, cepat, efisien, dan aman. Selain itu, pendekatan digital ini juga sejalan dengan upaya transformasi digital nasional yang sedang diupayakan oleh pemerintah di berbagai sektor, termasuk transportasi, keimigrasian, kepabeanan dan kesehatan.

All Indonesia adalah aplikasi resmi Pemerintah Republik Indonesia yang mengintegrasikan layanan deklarasi keimigrasian, kesehatan, karantina, dan kepabeanan (bea cukai)  dalam satu platform digital secara elektronik yang dapat diunduh melalui Playstore dan App Store serta website resmi.

All Indonesia diluncurkan untuk mendukung transformasi digital pelayanan publik, khususnya untuk mendukung proses deklarasi kedatangan penumpang luar negeri. Aplikasi ini untuk menciptakan layanan CIQ (custem, immigration and quarantine) yang lebih cepat, cerdas, aman, dan manusiawi, serta menjawab kebutuhan masyarakat modern yang cepat, tepat dan freandly.


Bagaimana cara mengisi All Indonesia

Pengisian aplikasi lebih sederhana, singkat dan tidak memerlukan waktu lama. Pelaku perjalanan dapat mengisi deklarasi sebelum kedatangan ke Indonesia (pre-arrival) sejak 3 hari sebelum tanggal kedatangan hingga hari kedatangan (H) di Indonesia. Untuk memastikan data dapat terproses dengan baik sebelum pemeriksaan di bandara ketibaan di tanah air, disarankan untuk mengisi sebelum boarding pesawat. Data akan terhubung secara real-time ke sistem imigrasi, karantina, kesehatan, dan bea cukai, setelah penumpang menyelesaikan pengisian.

Penumpang yang belum mengisi deklarasi All Indonesia tetap diizinkan masuk ke Indonesia. Namun, mereka wajib mengisi saat kedatangan. Tentu pada keadaan ini dapat membutuhkan waktu lebih lama karena data perlu dikirim dan diverifikasi terlebih dahulu oleh sistem. Jika penumpang transit atau penerbangan lanjutan (connecting flight), maka pengisian  deklarasi All Indonesia di destinasi akhir di Indonesia, bukan di bandara transit.

Untuk pengisian deklarasi secara berkelompok (group submission), setiap pelaku perjalanan wajib mengisi data paspor masing-masing. Pemindaian paspor harus menggunakan paspor milik individu yang bersangkutan, bukan paspor lead traveler. Pada saat di bandara/pelabuhan ketibaan atau kedatangan, cukup menunjukkan QR code milik pelaku perjalanan utama (lead traveler) kepada petugas saat pemeriksaan. Disarankan untuk tetap bersama rombongan hingga seluruh proses pemeriksaan CIQ (Imigrasi, Karantina, dan Bea Cukai) selesai.

Cara mengisi All Indonesia melalui aplikasi All Indonesia :

1.       Unduh aplikasi All Indonesia di Google Playstore maupun App Store

2.       Setelah berhasil, buka aplikasinya

3.       Pilih "Layanan Kartu Kedatangan"

4.       Pilih status kewarganegaraan Anda: WNI atau Pengunjung Asing

5.       Isi informasi pribadi, seperti nama lengkap, tanggal lahir, dan kewarganegaraan sesuai paspor.

6.       Lengkapi detail perjalanan Anda, termasuk tanggal kedatangan, tujuan, dan nomor penerbangan.

7.       Pilih moda transportasi yang Anda gunakan, kemudian masukkan alamat tempat tinggal di Indonesia.

8.       Selanjutnya, isi deklarasi terkait informasi imigrasi, kesehatan, bea cukai, dan karantina

9.       Periksa kembali informasi yang sudah Anda isi.

10.    Pastikan semuanya benar, lalu klik "Kirim"

11.    Setelah selesai, Kartu Kedatangan Anda akan ditampilkan dalam bentuk QR Code.

 


Untuk bagian deklarasi kesehatan, penumpang akan ditanyakan tentang :

1.       Apakah anda memiliki salah satu gejala berikut : demam, batuk, sesak nafas, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening atau luka/ruam di kulit.

2.       Negara asal keberangkatan, transit, dan Negara lain yang anda kunjungi dalam 21 hari sebelum keberangkatan ke Indonesia.

 

Bagaimana dengan keamanan data?

Sistem ini mengurangi risiko human error dan mencegah penyalahgunaan data. Sistem ini juga menjamin kerahasiaan dan melindungi data pribadi setiap pelaku perjalanan sesuai dengan standar internasional yang berlaku. Aplikasi ini juga sudah menggunakan sistem keamanan berlapis dan enkripsi tingkat tinggi, sehingga data pribadi aman dan terlindungi.

 


Pelaksanaan All Indonesia di BBKK Makassar

Uji coba All Indonesia mulai sejak bulan Agustus 2025 di tiga bandara internasional utama, yaitu Bandara Soekarno-Hatta, I Gusti Ngurah Rai dan Juanda serta 6 Pelabuhan penumpang internasional di Batam, yaitu Batam Centre, Nongsa, Marina, Sekupang, Citra Tri Tunas (Harbour Bay) dan Bengkong. Pada saat uji coba, atas inisiatif dari komunitas bandara, juga dilakukan uji coba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Selanjutnya diwajibkan di seluruh bandara, pelabuhan dan pos perbatasan pada tanggal 1 Oktober 2025 termasuk di Pelabuhan dan Bandara di wilayah kerja BBKK Makassar. Selama periode ujicoba dari  Agustus 2025 sampai tanggal 9 Desember 2025, jumlah pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang sudah mengakses All Indonesia di BBKK Makassar sebanyak 97.596 orang. Hasil pencermatan terhadap pengisian aplikasi tersebut menunjukkan bahwa jumlah PPLN yang kategori bergejala sebanyak 344 orang (0,35%), memiliki riwayat kontak sebanyak 209 orang (0,22%), berasal dari daerah terjangkit sebanyak 5.056 orang (5,18%) dan yang tidak berisiko sebanyak 91.987 orang (94,23%). Asal negara yang tiba umumnya berasal dari Arab Saudi sebanyak 52.014 orang, Malaysia 18.436 orang, Singapura 6.852 orang, Thailand 1.085 orang dan China 866 orang serta selebihnya dari berbagai Negara di dunia.

Terhadap PPLN yang bergejala dilakukan pemeriksaan oleh dokter dan selanjutnya dilakukan screening yang memenuhi syarat untuk pemeriksaan laboratorium lebih lanjut. Jumlah yang memenuhi kriteria untuk pengambilan swab selama bulan Oktober sampai November 2025 pada saat kewajiban penerpan All Indonesia sebanyak 18 orang. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan jumlah yang positif Covid-19 sebanyak 4 orang (22,22%), Influenza 8 orang (44,44%) dan negative 6 orang (33,34%). Terdapat 3 orang PPLN yang positif Covid 19 dan influenza. Seluruh PPLN yang dilakukan pemeriksaan swab telah diberikan edukasi kesehatan dan notifikasi ke daerah asal.

Dibandingkan dengan penerapan satusehat health pas (SSHP), sistim ini kurang sensitive karena daftar pertanyaan untuk deklarasi kesehatan hanya 2 pertanyaan sehingga beberapa faktor risiko penularan penyakit belum dapat diawasi secara komprehensif. Namun kelebihannya karena kepatuhan PPLN lebih meningkat, pelaksanaan lebih terorganisir dan pelaksanaan tindalanjut bisa dapat dilakukan secara bersama sama dengan lintas sektor terkait.

 

Penutup

Integrasi deklarasi kesehatan dalam aplikasi "All Indonesia” merupakan langkah strategis untuk memperkuat sistem kewaspadaan dini nasional terhadap penyakit menular maupun faktor risiko kesehatan lainnya. Melalui All Indonesia, BBKK Makassar dapat lebih cepat mendeteksi penyakit menular atau faktor risiko yang berpotensi menimbulkan wabah. Dengan begitu, respons segera bisa dilakukan di pintu masuk negara sebelum penyakit menyebar lebih luas. Ini menjadi bagian penting dari upaya menjaga kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Langkah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pelayanan publik, tetapi juga memperkuat keamanan kesehatan nasional (health security). Sistem terintegrasi memungkinkan pemerintah untuk melakukan analisis data kesehatan secara real-time, mengantisipasi potensi ancaman penyakit lintas negara, serta mempercepat koordinasi lintas sektor dalam penanganannya.

KOMENTAR

Tinggalkan Pesan





Ada yang bisa kami bantu?