Workshop Automatic External Defibrilation (AED) bagi Petugas/Staf UPT Asrama Haji Sudiang Makassar dalam Rangka Menghadapi Situasi Khusus

Makassar - Setiap tahun, lebih dari 11.000 jamaah haji Indonesia yang berasal dari 7 provinsi (Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat) memadati Asrama Haji Sudiang Makassar, baik selama embarkasi haji maupun selama debarkasi. Berdasarkan data dari Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2017  lebih dari 60% jamaah haji Indonesia termasuk kategori risiko tinggi (Risti) dengan penyebab kematian tertinggi adalah penyakit kardiovaskular sebesar 49%. Pada tahun yang sama tercatat dua jamaah haji yang meninggal di Asrama Haji Sudiang Makassar dengan penyebab kematian Cardiac Arrest.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Makassar bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Embarkasi Makassar mengadakan Workshop Automatic External Defibrilation (Alat Kejut Jantung) bagi Petugas/Staf Asrama Haji Sudiang Makassar, khususnya petugas yang berinteraksi langsung dengan jamaah haji seperti bagian kebersihan, security dan tenaga lainnya yang bertugas 24 jam. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah (UKLW) pada hari Kamis, 15 Februari 2018 bertempat di Aula Wisma 1 Asrama Haji Sudiang Makassar. Acara dibuka oleh Kepala UPT Asrama Haji, H. Muhammad Nasir, SH., MH. Dalam sambutannya, beliau sangat menyambut baik terlaksananya kegiatan ini mengingat baru pertama kalinya workshop serupa dilaksanakan di Asrama Haji Sudiang Makassar.

Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan petugas asrama haji dalam memberikan pertolongan pertama pada kasus kegawatdaruratan henti jantung pada jamaah haji, memberikan pengetahuan dan keterampilan pertolongan pertama pada kasus trauma dan melakukan evakuasi tanpa alat.

Workshop diikuti oleh 34 peserta yang terdiri dari petugas bagian kebersihan, keamanan, wisma, laundry, aula dan supir. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta, maka acara diawali dengan pretest, kemudian dilanjutkan dengan pemberian Materi Kebijakan oleh Kepala Bidang UKLW, dr. Muh. Haskar Hasan, M.Kes., Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi Masyarakat Awam oleh dr. Abbas Zavey Nurdin, Sp.Ok., MKK., dan Prosedur Penggunaan AED oleh dr. Juniarty Naim. Setelah istirahat, workshop dilanjutkan dengan skill station untuk praktek BHD, pemakaian AED dan evakuasi yang dipandu oleh dr. Nurlailah Muhyiddin, Wahyudi Hidayat S.Kep, Ners dan Amir, AMK.

Tingkat pemahaman peserta akan materi yang diberikan cukup baik begitupun dengan keaktifan peserta pada saat skill station yg dibagi menjadi 3 kelompok. Hal ini terlihat dari kenaikan nilai rata rata posttest yaitu sebesar 67,1 selisih 20,3 poin dengan nilai rata rata pretest peserta workshop 46,8 seperti pada grafik 1. Untuk mengapresiasi hal tersebut, maka panitia memberikan sertifikat kepada seluruh peserta yang telah mengikuti workshop dengan baik. Sertifikat diserahkan kepada Kepala UPT Asrama Haji beserta saran untuk memasukkan ke dalam perencanaan penyediaan AED di setiap wisma, sehingga keterampilan yang telah diperoleh dapat dimanfaatkan dengan baik.

Grafik 1. Perbandingan nilai pretest dan posttest peserta workshop

Besar harapan tim pelaksana kegiatan, Alat AED dapat tersedia di Asrama Haji Sudiang Makassar sehingga petugas/staf yang sudah mengikuti workshop ini dapat memberikan pertolongan pertama pada kasus henti jantung dan kegiatan ini dapat dilaksanakan secara regular  sehingga seluruh petugas yang berinteraksi langsung dengan jamaah haji dapat mengikuti workshop serupa. (lm)