News Details
![](https://bbkkmakassar.kemkes.go.id/assets/img/news/0ccef89ec0edf30bcac3a41aea5412bb.jpg)
Penyusunan Rencana Kontinjensi Penanggulangan KKM dan Table Top Excercise di Pelabuhan Malili
Merebaknya
Wabah dapat terjadi begitu cepat bahkan dalam hitungan jam. Mobilisasi orang antar
suatu wilayah, daerah atau Negara dapat terjadi dengan cepat disebabkan karena
meningkatnya teknologi transportasi yang berkembang sangat pesat. Potensi
penyebaran virus
seperti COVID-19, Mers CoV, Ebola, SARS dan lainnya bisa sangat cepat antar
satu daerah/ wilayah/ negara ke daerah/ wilayah/ negara
lainnya. Seperti kasus pandemi COVID-19 yang awalnya muncul di Wuhan-China dan
hanya dalam hitungan bulan sudah menyebar hampir ke seluruh dunia, termasuk di
dalamnya Indonesia.
Jumlah
kasus COVID-19 di Indonesia sampai dengan tanggal 23 Maret 2021 adalah sebanyak 1.465928 kasus dengan 39.711 kematian
(CFR 2,7%), Khusus di Kabupaten Luwu Timur jumlah kasus terkonfirmasi 3.812
Kasus dengan kasus
simptomatik sebanyak 27
kasus, asimptomatik 33 kasus,
selesai isolasi 3.690 kasus dan yang meninggal sebanyak 62 kasus. Melihat
perkembangan kasus sekarang ini, tentunya
memerlukan upaya khusus untuk penanggulangannya. Salah satu kendala yang sering
dijumpai dalam upaya penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat adalah
kurangnya kesiapan sumber daya manusia dan komitmen kerjasama lintas program
dan sektor terkait.
Dra.
Aisyah Sufrie, MSc.PH sebagai ketua panitia mengatakan agar penyelenggaraan
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat di suatu wilayah dapat berjalan
lancar dan mencapai tujuan serta sasaran yang diharapkan, maka disusunlah
rencana kontinjensi. Tujuannya agar terwujud kesiapsiagaan dalam perencanaan
respon di Pelabuhan khususnya di Pelabuhan Malili terhadap kejadian Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/ Public
Health Emergency Of International Concern (PHEIC) dalam rangka mencegah penyakit yang
masuk atau keluar melalui Pelabuhan Malili serta meningkatkan kemampuan
kerjasama dan koordinasi tim dalam pelaksanaan prevent, detect dan response
terhadap penanggulangan kasus.
Menurut
dr. Muh. Haskar Hasan selaku Pelaksana Tugas Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar, hampir seluruh wilayah kerja KKP Kelas I
Makassar telah memiliki rencana kontinjensi
kecuali Pelabuhan Malili dan Pelabuhan Khusus Biringkassi. Pelabuhan Malili
merupakan pelabuhan yang terletak di Kabupaten Luwu Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sulawesi
Tenggara dan Sulawesi Tengah yang memiliki dua Pelabuhan yaitu Pelabuhan Rakyat
Malili dan Balantang Port (Pelabuhan
Balantang). Malili menjadi salah satu Pelabuhan yang memiliki tingkat mobilitas
alat angkut, barang dan orang yang tergolong cukup tinggi. Bukan hanya
mobilisasi dari domestik
tetapi juga mobilisasi alat angkut yang berasal dari luar negeri. Hal ini
disebabkan karena banyaknya aktivitas pengangkutan hasil tambang dari PT. Vale.
Kegiatan
penyusunan Rencana Kontinjensi Penanggulangan Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat (KKM) Pelabuhan Malili dilaksanakan di Hotel
I Laga Ligo Luwu Tmur tanggal 23 – 25 Maret 2021. Kegiatan ini diawali dengan
rapat persiapan yang dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2021 yang diikuti oleh
lintas sektor komunitas Pelabuhan Malili yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten
Luwu Timur, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Malili, RSUD Lagaligo Luwu
Timur, RS Vale/ RS Awal Bros Sorowako,
Pengelola Pelabuhan PT Vale, Pengelola Pelabuhan Citra Lampia Mandiri, Pos
Angkatan Laut Lampia, Puskesmas Lampia, Puskesmas Malili, Agen Pelayaran dan
dari KKP Kelas I Makassar Wilker Malili.
Keesokan
harinya, tanggal 24 Maret 2021 dilakukan penyusunan renkon penanggulangan KKM
yang dimulai dengan pemaparan materi Mekanisme pengawasan orang, alat angkut,
dan barang dari wilayah
terjangkit oleh Bapak Plt.
Kepala KKP Kelas I Makassar, materi Kesiapsiaagaan dalam menghadapi COVID-19 dan update perkembangan COVID-19
di Kabupaten Luwu Timur yang disampaikan oleh Kepala
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kab. Luwu Timur Bapak
Wardan, SKM, M.Kes serta materi Kesiapan
KUPP Kelas III Malili
dalam menghadapi COVID-19,
yang disampaikan oleh Kepala KUPP Kelas III Malili yang diwakili oleh bapak
Zulkifli Halik.
Pelakasaan
penyusunan rencana kontinjensi di mulai dengan perencanaan dan inventarisasi
dari seluruh lintas sektor dan masukan dari masing – masing terkait dokumen
draft rencana kontinjensi yang telah disusun sebelumnya. Diharapkan dengan
masukan tersebut, maka dokumen renkon lebih optimal terkait fungsi dan tugas
dari masing-masing instansi. Dokumen ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam
penanggulangan KKM di Pelabuhan Malili jika terjadi kasus.
Puncak dari
rangkaian kegiatan adalah pelaksanaan simulasi Table Top Exercise (TTX) untuk menguji rencana kontinjensi yang
telah disusun sebelumnya. Simulasi ini dilaksanakan secara interaktif dimana
masing- masing peserta
menyampaikan pendapat terkait tugas dan fungsinya terkait kasus yang diberikan
oleh fasilitator yang selanjutnya di lakukan evaluasi. Kesimpulan
dari kegiatan ini diharapkan dengan tersusunnya dokumen rencana kontinjensi,
pihak-pihak yang terlibat dalam rencana kontinjensi mengetahui fungsi dan peran
masing-masing jika terjadi kasus COVID-19 di Wilayah Pelabuhan Malili. (ARS)
Latest News
- KEMITRAAN DIKLAT BBKK MAKASSAR DILEBARKAN DENGAN KERJASAMA PENDIDIKAN NON KESEHATAN
- PERKUAT IMPLEMENTASI KEKARANTINAAN KESEHATAN, BBKK MAKASSAR MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO
- Tingkatkan Keamanan Pangan, BBKK Makassar Laksanakan Edukasi bagi Penjamah Makanan di Lingkungan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin
- Upaya Tingkatkan Implementasi SSm Pengangkut : KSOP Makassar gelar Rapat Koordinasi
- PENGAWASAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN PENYAKIT MENULAR DI BALAI BESAR KARANTINA HEWAN, IKAN DAN TUMBUHAN (BBKHIT) WILKER PELABUHAN MAKASSAR